Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Diani Budiarto mengatakan bahwa Taman Asuh Anak Muslim ini harus mempunyai kejelasan konsep, yakni apakah tergolong pendidikan formal atau pendidikan non-formal.

"Saat ini sudah cukup banyak tersedia lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis atau bercorak dan berwarna Islam. Untuk itu, Taman Asuh Anak Muslim (TAAM) perlu memosisikan diri dengan jelas," katanya di Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu, saat membuka sosialisasi dan seminar TAAM yang diikuti 200 peserta.

Para peserta itu berasal dari unsur guru pendidikan anak usia dini (PAUD), himpunan pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini (HIMPAUDI), taman kanak kanak Al-Quran (TKA), taman pendidikan Al-Quran (TPA) dan TAAM se-Kota Bogor.

Diwakili Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor H Eddy S Warsa, ia menyambut baik sekaligus memberi selamat kepada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPMRI) setempat yang telah menggagas pendirian TAAM.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga berharap melalui sosialisasi dan seminar tersebut semua aspek yang dibutuhkan untuk membangun, menyelenggarakan dan mengembangkan TAAM bisa dikaji dan dibahas bersama guna kemajuan ke depan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah BKPMRI Kota Bogor H Dede Supriatna, S.Ag mengatakan bahwa salah satu kegiatan TAAM adalah setingkat PAUD yang berbasis Al-Quran.

Ia mengatakan bahwa BKPMRI dalam perjalanannya selalu bersinergi dengan pemerintah daerah, dan sudah banyak kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan.

Aneka kegiatan itu seperti latihan kepemimpinan dasar serta melaksanakan pelantikan kolektif pengurus BKPMRI kecamatan se-Kota Bogor, termasuk telah mengirimkan 35 guru untuk mengikuti pendidikan lanjutan ke tingkat Jabar.

Menurut dia, dalam rangka menyongsong Hari Jadi Bogor ke-528 pada Juni mendatang, BKPMRI juga akan menggelar Festival Anak Salih yang diharapkan menjadi agenda tahunan yang direncanakan digelar di halaman Balai Kota Bogor.

Sementara itu, sebelum seminar yang menghadirkan Direktur LPPKS Jawa Barat KH Ujun Junaedi dan Direktur LPPKS Pusat KH Tasrifin Karim juga dilakukan pelantikan dan pengukukan pengurus LPPKS Kota Bogor.

Ketua Dewan Pengurus Daerah BKPMRI Kota Bogor H Dede Supriatna, S.Ag mengukuhkan kepengurusan LPPKS Kota Bogor masa bakti 2010-2013.

Kepengurusan LPPKS yang berjumlah 11 orang itu diketuai Asep Saefudin, dibantu Sekretaris Amir Mahmud dan Wakil Sekretaris Muswara Dewi, Bendahara Iis Ismawati dan Wakil Bendahara Hj Hafsah, dan beberapa pengurus lainnya. (LR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010