Medan (ANTARA News) - Proses penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum Kota Sibolga, Sumatera Utara, diwarnai aksi lempar batu oleh massa pendukung salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota setempat.

Kepala Subbidang Dokliput Bidang Humas Polda Sumut AKBP M.P. Nainggolan ketika dimintai konfirmasi di Medan, Jumat, membenarkan terjadi kerusuhan di kantor KPU setempat yang diduga berawal dari ketidakpuasan salah satu pasangan calon atas hasil penghitungan suara.

Nainggolan mengatakan berdasarkan informasi sementara yang didapatkan dari pihak kepolisian setempat, massa pendukung pasangan calon itu melempari kantor KPU Kota Sibolga.

Namun, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan terkait adanya kerusuhan itu, termasuk dalam menetapkan tersangka dan pihak-pihak yang bertanggung jawab.

"Selain itu, salah satu kantor camat di Sibolga juga dilempari massa," katanya tanpa menyebutkan nama kantor camat tersebut.

Rencananya, kata Nainggolan, Kepala Biro Operasi Polda Sumut Kombes Pol. Anang Pratanto akan berangkat ke Sibolga untuk memantau perkembangan situasi di lapangan.

Kapolresta Sibolga AKBP Joni Sebayang yang dihubungi melalui telepon selularnya mengatakan pihaknya belum dapat memberikan keterangan karena sedang menenangkan massa.

"Nanti saja, saya sedang menenangkan massa," kata AKBP Joni Sebayang.

Pemilihan Kepala Daerah Sibolga yang diselenggarakan pada 12 Mei 2010 itu diikuti lima pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Wilfren Gultom/Hazmi Simatupang (nomor urut 1), H.M. Syarfi Hutauruk/Marudut Situmorang (nomor urut 2).

Pasangan nomor urut 3, Afifi Lubis/Halomoan Hutagalung; Hotman Silalahi/Syahril Piliang (nomor urut 4); dan R.H. Sianturi/Ulam Raya Hutagalung (nomor urut 5).

I023/D007

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010