Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Republik Polandia Lech Walesa bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin di gedung Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat.

"Pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit itu hanya membicarakan masalah keberagaman budaya, etnis, dan agama di Indonesia. Penerima Nobel Perdamaian pada 1983 itu terkesan dengan pluralisme di negeri ini," kata Din usai bertemu Lecha Walesa.

Menurutnya, Walesa berpendapat pluralisme Indonesia menjadi pelajaran berharga bagi penyatuan Eropa, karena Eropa terdiri atas beberapa negara dengan budaya, etnis, dan agama yang juga beragam.

"Walesa melihat keberagaman budaya, etnis, dan agama di Indonesia dapat menyatu, tanpa ada unsur kekerasan. Hal itu yang dapat dijadikan pelajaran bagi penyatuan Eropa," katanya.

Ia mengatakan, kedatangan Walesa di Indonesia menjadi promosi ke Eropa mengenai pluralisme yang berjalan baik di negeri ini. Keberagaman budaya, etnis, dan agama di Indonesia dapat menyatu dengan damai.

"Walesa diharapkan dapat menyampaikan apa yang telah dilihat di Indonesia khususnya tentang pluralisme kepada negara-negara di Eropa. Dengan demikian, pandangan negara-negara di Eropa terhadap Indonesia dapat lebih baik," katanya.

Sebelum bertemu dengan Din Syamsuddin, Lech Walesa mengisi kuliah umum dengan tema "The Contribution of Pluralism to Democracy" di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). (*)
ANT

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010