Padang (ANTARA News) - Manajemen Perusahaan Sidomuncul bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Padang, Sumatera Barat menyosialisasikan manfaat dan penggunaan obat herbal kepada 300 lebih dokter umum di kota itu.

Seminar diikuti ratusan dokter umum berasal dari kabupaten dan kota di Sumbar itu, bertema "Manfaat dan Pengunaan obat herbal dalam bidang kesehatan", di Padang, Sabtu.

Group Product Manager Tolak Angin, satu produk unggulan Sidomuncul, Ratna Widawati menjelaskan, produk `Tolak Angin` telah mendapatkan Sertifikas Obat Herbal Terstabdar (OHT) dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) pada 31 Agustus 2007.

Fakta itu, menandakan produk tolak angin telah memenuhi prosedur standarisasi penggunaan bahan-bahan dan uji pra klinis sesuai dengan regulasi dicanangkan BBPOM RI.

"Menjadi satu hal yang membanggakan atas peningkatan status dari jamu menjadi OHT dan merupakan sebuah kemajuan bagi industri jamu, karena telah diakui secara resmi oleh pemerintah,"ujarnya.

Jadi, tambahnya, bagi konsumen sendiri dengan telah diakui produk tolak angin secara resmi, tentu bisa sebagai jaminan untuk khasiat dan keamanan.

Terkait digelar seminar guna sosialisasi, mampu memberikan informasi kepada para dokter mengenai perkembangan obat herbal.

Dalam seminar itu, tampil sebagai pembicara, dr. Slamet Budiarto, SH.MH.Kes dengan tema "Praktek dokter ditinjau dari segi hukum", Manager Research dan Develompment PT. Sidomuncul, Wahyu Widayani, memafarkan tentang "Pengolahan Industri Herbal Berstandar Farmasi".

Pembicara berikutnya, Prof. dr. Edi Dharmana membawakan tema "Herbal sebagai immunostimulan" dan dr eva Decroli Sp.PDKEMD mengupas soal "Manfaat dan Penggunaan Obat Herbal di Bidang Klinik".

Ratna menjelaskan, Padang merupakan kota yang ke empat belas kerjasama antara Tolak Angin dengan para IDI dalam menyosialisasikan penggunaan herbal.

Sebelumnya telah digelar Tolak Angin bersama IDI di wilayah Bogor, Semarang, Banjarmasin, Yogyakatra, Medan, lampung, Bandung, Pekanbaru (Riau), Solo, Jakarta, Surabaya, Palembang, Salatiga dan Magelang. (SA/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010