Bojonegoro (ANTARA News) - Pengurus Boromania, julukan bagi suporter Persibo Bojonegoro, memutuskan tidak memberangkatkan anggota  dalam laga terakhir babak delapan besar antara Persibo melawan tim tuan rumah Deltras Sidoarjo di Stadion Delta Sidoarjo, Minggu (23/5).

"Kami memang tidak mengirimkan suporter ke Sidoarjo dalam laga terakhir, sebagai langkah antisipasi dan menghemat tenaga," kata Presiden Boromania, Basar, Sabtu.

Dia menyatakan, para suporter Persibo cukup memahami imbauan untuk tidak berangkat ke Sidoarjo, karena dalam pertandingan tersebut, tidak lagi menentukan. Apapun hasilnya, Persibo tetap masuk semifinal dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.

Menurut dia, semua suporter Persibo sudah sepakat mengkonsentrasikan diri dalam pertandingan semifinal di Solo, Jateng, dibandingkan harus berangkat ke Sidoarjo.

"Peristiwa ricuh di Lamongan sudah diselesaikan, tidak ada masalah," katanya menjelaskan.

Menyusul kejadian itu, Bupati Lamongan Masfuk telah menelepon Bupati Bojonegoro Suyoto dan meminta maaf atas kericuhan yang dilakukan suporter Persela Lamongan, LA Mania, atas bus yang ditumpangi suporter Persibo sepulang dari Sidoarjo, dalam pertandingan melawan Persidafon Dafonsoro.

Dalam kerusuhan di Lamongan itu, 24 bus yang ditumpangi suporter Boromania dilempari batu oleh orang yang tak dikenal yang diperkirakan dari LA Mania, suporter Persela Lamongan. Akibatnya, 12 bus kacanya pecah dan 20 suporter Persibo mengalami luka-luka terkena lemparan batu dan pecahan kaca.

Menurut Basar, di dalam pertandingan melawan Deltras Sidoarjo tersebut, tetap ada suporter Persibo yang berangkat memberikan dukungan. Hanya saja, mereka berangkat secara pribadi.(KR-SAS/I007)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010