Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer termenung saat timnya dikalahkan Tottenham Hotspur pada pertandingan Liga Inggris di stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (4/10/2020). MU babak belur dihajar tamunya dengan skor 1-6. ANTARA FOTO/ Pool via REUTERS/Carl Recine/pras.


Butuh konsistensi

Solskjaer sebaliknya agak kurang berani mengambil risiko. Bila dibandingkan Frank Lampard atau Pep Guardiola yang sama-sama berangkat dari permain sebelum menjadi pelatih, Solskjaer tidak seberani kedua pelatih ini dalam mengambil keputusan.

Lampard dan Guardiola yang selalu menjadi pilihan utama dan bahkan menjadi kapten Chelsea dan Barcelona, terlihat berani menghadapi konflik dalam skuadnya ketimbang Solskjaer yang sepertinya berusaha menjaga harmoni dengan menganggap semua pemain memiliki kualitas sama sehingga siapa pun bisa diturunkan.

Dia seolah beranggapan MU kini sama dengan MU ketika di bawah kepelatihan Alex Ferguson yang memang merata kekuatannya termasuk Solksjaer sendiri yang sering menjadi pemain pengganti.

Baca juga: Solskjaer : tanpa penonton, MU kehilangan 'faktor-X' di Old Trafford

Pandangan Solskjaer itu tidak terjadi pada Lampard. Pelatih Chelsea ini tak butuh lama untuk memainkan secara reguler rekrutan-rekrutan anyarnya seperti Timo Werner, Kai Harvets dan Hakim Ziyech.

Bahkan Lampard tidak segan mengeluarkan Kepa Arrizabalaga dari pilihan utamanya di depan gawang dengan menyatakan kini masanya Edouard Mendy menjadi kiper nomor satu The Blues.

Solksjaer tidak melakukan hal seperti itu. Donny van de Beek, Alex Telles, dan Edinson Cavani harus menunggu lama untuk diberi kepercayaan dipasang reguler sebagai starter.

Situasi yang sama berlaku pada Dean Henderson yang musim lalu menjadi faktor besar di balik sukses Sheffield United yang kini terpuruk setelah ditinggalkan Henderson.

Sering salah membaca pertandingan dan tak mau mengambil risiko terhadap sejumlah pemain bintangnya, membuat Solksjaer seperti masih saja tidak yakin kepada timnya padahal kompetisi sudah berjalan jauh.

Baca juga: Penampilan buruk pemain MU bakal membuat Solksjaer dipecat

Dia terus bongkar pasang pemain dan lambat mengambil keputusan ketika pertandingan bakal menciptakan hasil buruk bagi timnya, khususnya dalam pertandingan-pertandingan krusial.

Bisa saja hari ini MU mendapatkan hasil positif melawan West Ham United yang tengah bangkit di bawah asuhan David Moyes. Bukan hal mustahil pula United memetik hasil positif minimal seri melawan Leipzig pekan depan. Dan bangkit pada keadaan terjepit memang sering dilakukan oleh United.

Tetapi itu tetap tak akan otomatis menghilangkan kekhawatiran terhadap bakal terus naik turunnya statistik bertanding MU sepanjang Solskjaer konsisten untuk tidak konsisten dan tidak tajam menaksir serta membaca pertandingan.

Baca juga: Solskjaer marah besar Manchester United dikalahkan Basaksehir
Baca juga: Solksjaer berharap skuat MU belajar mentalitas dari Bruno Fernandes

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020