Tanjungpinang (ANTARA News) - Tim SAR Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, hingga Senin malam belum menemukan kapal patroli milik TNI AL yang terbakar dan tenggelam di perairan Lingai, Kepulauan Anambas.

"Sampai hari kelima pencarian sejak kapal itu tenggelam pada Kamis (20/5) lalu, kami belum berhasil menemukan kapal tersebut dan tiga korban yang masih dinyatakan hilang," kata Kepala SAR Tanjungpinang Bambang Subagyo, di Tanjungpinang

Ia mengatakan pencarian dilakukan dengan penyelaman oleh tim SAR Tanjungpinang di beberapa lokasi yang diduga tempat kapal tersebut tenggelam.

Pencarian, kata dia, juga dibantu Kapal Republik Indonesia (KRI) Pattimura yang menggunakan sonar untuk mendeteksi keberadaan benda termasuk baja.

"Penyapuan oleh KRI Pattimura dari lokasi tempat tenggelamnya kapal tersebut sudah sejauh tiga mil, namun belum ada tanda-tanda keberadaan bangkai kapal itu," katanya.

Kedalaman Laut China Selatan di perairan Lingai yang mencapai 62 meter tersebut, menurut dia juga menjadi kendala, selain arus bawah laut yang cukup kuat.

"Diperkirakan akibat arus bawah laut yang kuat menyebabkan pergeseran bangkai kapal patroli itu dari lokasi tenggelamnya cukup jauh, dan berpidah-pindah," katanya.

Menurut dia, sesuai standar operasional SAR, pencarian bangkai kapal maupun korban yang masih dinyatakan hilang akan dilakukan selama tujuh hari sejak awal kejadian.

"Sesuai standar operasi pencarian, akan kami lakukan sampai Rabu (26/5). Namun, jika ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal tersebut, pencarian bisa diperpanjang tujuh hari ke depan," katanya.

Ia mengatakan pencarian selama tujuh hari itu merupakan waktu yang paling efektif dalam standar operasi SAR.

"Jika Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas meminta kami untuk melanjutkan pencarian dengan menanggung biaya operasionalnya, terutama untuk bahan bakar minyak, akan kami laksanakan," katanya.

Selain SAR dan pihak TNI AL yang melakukan pencarian, menurut Bambang pencarian terhadap korban yang hilang juga dibantu masyarakat nelayan serta perusahaan minyak lepas pantai yang ada di Kepulauan Anambas.

Kapal patroli milik TNI AL tenggelam di perairan Lingai, Kamis (20/5) lalu, saat membawa rombongan sejumlah anggota PKK Kabupaten Kepulauan Anambas yang akan melakukan kunjungan kerja.

Sebanyak 19 orang selamat, meski sebagian di antaranya mengalami luka bakar, dan patah tulang. Tiga korban dinyatakan hilang, yaitu Mauli Yulianty, istri Yusrizal Pelaksana tugas Bupati Kepulauan Anambas, Serka Hartono anggota TNI AL, dan Dodi Harayudha staf Humas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas. (NP/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010