Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2015, Anas Urbaningrum, menjamin tidak akan ada dualisme kepemimpinan di Partai Demokrat antara dirinya dengan Ketua Dewan pembina Susilo Bambang Yudhoyono karena keduanya memiliki wilayah kerja masing-masing.

"Ketua umum memiliki otoritas tersendiri, begitupun dengan Ketua Dewan Pembina. Jadi jangan dibuat sebuah dikotomi," kata Anas menjawab pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Jadi, ujar Anas yang kini masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, semuanya sudah jelas dan tidak akan ada tumpang tindih tugas maupun kewenangan antara Ketua Umum DPP dengan Ketua Dewan Pembina.

Dengan demikian, menurut Anas, tidak perlu ada perdebatan yang berlebihan atas terpilihnya dirinya dengan tugas-tugas yang akan dijalankannya dengan tugas SBY selaku Ketua Dewan Pembina partainya.

Terkait dengan tugas barunya selaku pucuk pimpinan Partai Demokrat, Anas juga menyatakan dirinya segera mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat sekaligus sebagai anggota DPR.

Upaya itu diambilnya agar Anas bisa berkonsentrasi penuh menjalankan tugas memimpin Partai Demokrat untuk periode 2010-2015.

Sementara itu, mantan juru bicara tim sukses Anas Urbaningrum, Saan Mustofa mengatakan, penyusunan struktur Dewan Pimpinan Pusat PD akan segera diselesaikan dalam tiga minggu mendatang oleh tim formatur yang terdiri dari

Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Steering Committee (Tim Pengarah) Kongres Nasional Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Umum Anas Urbaningrum, dan koordinator daerah.

"Kita serahkan saja (penyusunan personil) ke tim formatur. Tapi yang pasti kami akan menawarkan ada dua wakil ketua umum," kata Saan.

Ditanya tentang posisi yang akan ditawarkan untuk Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng, Saan enggan mengomentarinya dengan dalih semuanya merupakan kewenangan tim formatur.

"Penetapan posisi wakil ketua umum dan jabatan lain akan ditentukan sepenuhnya oleh Tim Formatur," ujarnya.
(T.D011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010