Jakarta, 25/5 (ANTARA) - Dalam rangka meningkatkan kerjasama pembangunan kelautan dan perikanan, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menerima kunjungan rombongan bank perkreditan dan simpanan Saudi Arabia yang langsung dipimpin ketuanya, Abdurrahman bin Fahad Al-Rasyid didampingi oleh Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia, Abdurrahman Al Khayart. Dalam kunjungan tersebut dibahas antara lain mengenai pengembangan kerjasama perdagangan produk kelautan dan perikanan Indonesia ke Saudi Arabia. Selain itu, menurut Fadel dibahas juga mengenai pengembangan budidaya perikanan dari Indonesia melalui pembelian teknologi perikanan Indonesia serta pengiriman tenaga ahli asal Saudi Arabia untuk belajar mengenai teknologi tersebut.

     Dalam kunjungan tersebut, rombongan bermaksud mengunjungi proyek-proyek berskala kecil di bidang budidaya ikan di laut maupun di darat. Di samping itu, Bank Perkreditan Saudi Arabia juga bermaksud untuk membantu pembiayaan dan meningkatkan proyek-proyek untuk masyarakat pesisir, khususnya nelayan. Fadel menyatakan bank-bank perkreditan di Saudi Arabia telah menyatakan kesediaannya untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada para pengusaha asal Negara Timur Tengah tersebut untuk berinvestasi di sektor perikanan Indonesia. "Untuk awal investasi saya perkirakan sekitar US$ 10 hingga 20 juta bagi pengusaha yang ingin berinvestasi", ujar Fadel.

     Kerjasama perikanan Indonesia-Saudi Arabia diawali semenjak ditandatangani kerjasama tahun 2005 saat kunjungan Pejabat Indonesia ke Saudi Arabia dan bertemu dengan Menteri Pertanian Kerajaan Saudi Arabia. Dalam kesempatan tersebut, Saudi Arabia berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama bidang perikanandengan membentuk proyek kerjasama dan investasi bidang budidaya perikanan, transfer teknologi, kerjasama teknis serta pertukaran informasi dan riset. Lebih lanjut, kerjasama Indonesia dengan Saudi Arabia tahun 2008 dikembangkan melalui pertukaran pengalaman dan kerjasama teknik, seperti kursus dan pelatihan. Saudi Arabia menginginkan adanya tenaga ahli dari KKP untuk pembuatan tambak udang di kota Jeddah, Saudi Arabia.

     Kehadiran rombongan dari Saudi Arabia juga dimanfaatkan Fadel untuk mempromosikan produk perikanan Indonesia. Indonesia berharap, Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk perikanan ke Negara tersebut. Sebagai ilustrasi, neraca perdagangan produk perikanan Indonesia dengan Saudi Arabia masih menunjukkan surplus. Volume dan nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Saudi Arabia pada tahun 2009 masing-masing sebesar 12.173 ton dan US$ 48,373 juta. Sebaliknya volume dan nilai ekspor produk perikanan Saudi Arabia yang masuk ke Indonesia pada tahun yang sama masing-masing sebesar 6 ton dan US$ 90 ribu. Produk perikanan yang diekspor ke Saudi Arabia umumnya adalah tuna, mutiara dan rumput laut, sedangkan produk perikanan yang diimpor dari Saudi Arabia adalah ikan segar.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Soen'an H. Poernomo, M.Ed, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, HP. 08161933911




Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010