Jakarta (ANTARA News) - Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta meningkat dalam empat bulan terakhir. Menurut Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta, Tini Sekarwati, di Jakarta, Selasa, selama bulan April 2010 rumah sakit menangani 354 kasus DBD pada anak dan orang dewasa.

Angka itu jauh lebih besar dari jumlah kasus DBD yang ditangani rumah sakit pada bulan-bulan sebelumnya.

Bulan Januari 2010, Tini menjelaskan, rumah sakit yang berada di kawasan Jakarta Selatan itu menangani 219 kasus DBD dan kemudian kasusnya bertambah menjadi 225 kasus pada Februari dan menjadi 280 pada Maret.

"Tapi jumlah kasusnya lebih rendah dibandingkan dengan kasus yang terjadi pada periode yang sama tahun 2009. Angka kematiannya juga rendah, antara 0,1 persen sampai 0,3 persen. Bahkan bulan April sama sekali tidak ada pasien yang meninggal dunia," katanya.

Menurut dia, tingkat kematian akibat penyakit yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menurun seiring peningkatan kualitas manajemen kasus di rumah sakit.

"Penanganan yang cepat sejak pasien datang sehingga risiko kematian bisa ditekan," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga memiliki trik khusus untuk menangani pasien dengan gejala demam berdarah.

"Hari pertama sampai keempat, pasien dikasih tanda warna kuning, hari 4-7 dikasih tanda merah, setelah itu hijau. Pemberian tanda dilakukan supaya dokter dan tenaga kesehatan memberi perhatian khusus kepada pasien," katanya.

Sebelumnya Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan Rita Kusriastuti mengatakan pihaknya sudah meminta daerah mengaktifkan program pemberantasan vektor untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus DBD.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M plus, yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur sampah yang bisa menampung air dan menjadi sarang nyamuk, membersihkan lingkungan, menaburkan abate pada tempat penampung air, dan menggunakan obat anti nyamuk.(*)

(T.M035/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010