Beijing (ANTARA News/Reuters/AFP) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan pembicaraan produktif dengan China mengenai usulan pemberlakuan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran terkait program nuklirnya.

Hillary kepada wartawan dalam jumpa pers singkat di ibu kota Beijing mengatakan rencana pertukaran bahan bakar nuklir yang diajukan Teheran kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu tidak memadai.

"Kami telah mendiskusikan mengenai usulan Iran kepada IAEA, namun usulan itu tidak memadai," kata dia dan menambahkan, "Usulan Iran tersebut tidak menjawab keprihatinan masyarakat intenasional."

Pada Senin, Iran secara resmi mengirim surat kepada IAEA menyangkut kesepakatan pertukaran bahan bakar nuklir, berupa pengiriman uranium ke Turki dengan imbalan bahan bakar untuk reaktor riset Teheran.

IAEA sendiri belum menjelaskan tentang isi surat resmi dari pemerintah Iran tersebut.

Pemerintah negara-negara Barat menolak kesepakatan tersebut, yang mereka katakan gagal menjawab keprihatinan masyarakat internasional mengenai program nuklir Iran.

Washington telah menyiapkan rancangan resolusi sanksi baru Dewan Keamanan PBB terhadap Iran, yang oleh AS dikatakan telah didukung oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB termasuk China, sekutu dekat Teheran.

Menlu Hillary berada di Beijing selama dua hari untuk memimpin delegasi tingkat tinggi untuk dialog kemitraan strategis dan Ekonomi AS-China.(*)

(Uu.M043/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010