Pandeglang (ANTARA News) - Sejak 1982 hingga saat ini sudah tujuh ekor badak jawa ditemukan mati di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang Provinsi Banten, kata Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang Agus Priambudi di Pandeglang, Rabu.

Agus menjelaskan pada 1982 ditemukan lima ekor badak jawa yang mati, kemudian pada 2003 satu ekor dan 2010 satu ekor lagi.

"Kematian hewan langka itu disebabkan karena faktor alam atau karena usianya telah tua," katanya.

Mengenai populasi badak jawa, menurut dia, dalam 20 tahun terakhir diperkirakan 40-50 ekor, itu berdasarkan penelusuruan jejak yang dilakukan tim inventarisasi hewan langka itu.

Menurut dia, dengan adanya kematian dan populasi relatif tidak berkurang, menunjukkan kalau hewan bercula satu dan dilindungi itu mengalami perkembangbiakan walapun relatif rendah.

Agus juga menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan sensus badak jawa dengan menggunakan "camera trap". Untuk menunjang kegiatan itu telah dipasang 60 unit kamera di tempat-tempat yang menjadi lokasi pegerakan badak.

Kegiatan sensus dilakukan dua tahapan, yakni 18-23 Mei 2010 pemasangan kamera dan pada 9-12 Juni akan dilakukan pengambilan kamera dilanjutkan penelitian terhadap gambar yang ditangkap oleh kamera itu.

Sensus tersebut melibatkan 70 personel yang berasal dari Balai TNUK, Institut Pertanian Bogor (IPB), WWF, Yayasan Badak Indonesia dan masyarakat setempat.

Kegiatan sensus badak jawa sudah dilakukan sejak 1962, namun yang menggunakan kamera baru kali ini. Sebelumnya memakai sistem `schenkel` atau "track count with strip method" (menaksir jumlah populasi dan klasifikasi umur badak berdasarkan perhitungan jejak atau tapak kaki).

"Kita yakin kegiatan sensus dengan kamera ini tingkat akurasinya lebih baik, atau bisa mencapai 90 perseh, sehingga ke depan data jumlah populasi badak bisa riil, tak lagi hanya perkiraan," ujarnya.

Badak jawa, kata dia, termasuk binatang berusia lama karena bisa hidup hingga 40 tahun. Hewan bercula satu itu hanya hidup di TNUK yang populasinya saat ini sekitar 50 ekor dan di Vietnam tidak lebih 10 ekor, sebagian besar betina.

Saat ini, spesies badak di dunia ada lima jenis yakni badak hitam (diceros bicornis), badak putih (ceratotherium simum), badak india (rhinoceros unicornis), badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis) dan badak jawa (rhinoceros sondaicus).(*)
(T.S031/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010