Mamuju (ANTARA News) - Program inovasi teknologi pertanian dari lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) kementrian pertanian akan di terapkan di Provinsi Sulawesi Barat.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulbar, Ir Supriyatno, di Mamuju, Rabu, mengatakan, inovasi teknologi pertanian dari litbang kementrian pertanian yang akan diterapkan di Sulbar.

Ia mengatakan, penerapan inovasi teknologi pertanian di Sulbar akan dilakukan pada sekitar 60 persen lahan padi dan sawah di Sulbar yang luasnya sekitar 185180.835 hektar.

Menurut dia, dari 60 persen lahan padi sawah yang akan menjadi daerah penerapan inovasi teknologi pertanian merupakan daerah pertanian yang mengembangkan program sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT).

"SL-PTT merupakan program peningkatan keterampilan dan pengatahuanpetani melalui program pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani, SLPTT tersebar pada sekitar 1693 lokasi di lima Kabupaten di Sulbar," katanya.

Ia mengatakan, komponen teknologi pertanian yang akan diterapkan di Sulbar diantaranya komponen teknologi dasar seperti penggunaan varietas modern dan varietas unggul, seperti varietas unggul hibrida dan tipe baru.

Kemudian penggunaan bibit bermutu dan sehat, pemupukan efisien menggunakan bagan warna daun perangkat uji tanah sawah sistem pengelolaan hama terpadu.

Sementara penggunaan komponen teknologi pilihan meliputi populasi dan cara tanam seperti cara tanam legowo dan larikan, penggunaan bibit muda yang umurnya 14 hari setelah sebar atau 21 hari, kemudian penggunaan pupuk organik dan pupuk kandang, pengirigasian berselang, kemudian pengendalian Gulma secara terpadu, dan penanganan panen dan pasca panen secara beregu.

Ia menambahkan di Sulbar juga akan dilakukan inovasi teknologi dalam bentuk demplot dengan pengenalan beberapa varietas unggul yang ditempatkan dalam dan diluar laboratorium pertanian.

"Teknologi demplot akan dikembangkan sekitar 985 unit pada laboratorium lapangan, setiap unit laboratorium pertanian tersebut akan dikembangkan teknologi demplot sekitar 0,25 hektare," katanya.

(KR-MFH/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010