New York (ANTARA News) - Saham-saham AS di Wall Street ditutup turun pada Rabu karena investor mencemaskan penururan mata uang euro dan meningkatnya krisis utang Eropa.

Dow Jones Industrial Average mengakhiri perdagangan dengan penurunan 69,30 poin (0,69 persen) menjadi 9.974,45 -- pertama kalinya indeks blue-chip ditutup di bawah level sensitif 10.000 sejak 8 Februari.

Sentimen berbalik negatif dalam satu jam terakhir perdagangan setelah sepanjang hari naik.

Dow sempat naik 135 poin berkat laporan positif OECD yang menaikkan target pertumbuhan dan kenaikan data ekonomi AS lainnya.

Indeks teknologi Nasdaq turun 15,07 poin (0,68 persen) menjadi 2.195,88, sedangkan indeks S&P 500 tergelincir 6,08 poin (0,57 persen) menjadi 1.067,95.

"Pasar mengikuti jalan euro, euro masih menjadi masalah," kata Marc Pado, ahli strategi pasar pada Cantor Fitzgerald & Co, mengenai jatuhnya mata uang tunggal Eropa mendekati posisi terendah empat tahun terakhir terhadap dolar.

"Penguatan dolar menyakiti prospek perdagangan untuk perusahaan multinasional berkapitalisasi besar," kata Pado. "Kami masih mematau euro sebagai sebuah proxy untuk seluruh situasi di Eropa."

Kanselir Jerman Angela Merkel, Rabu, mengatakan, negaranya akan mendorong "dengan seluruh kekuatannya" untuk memperkuat euro.

Sentimen bearish (lesu) pada euro membayangi berita positif yang mendorong aksi beli saham pada Rabu pagi.

Kajian enam-bulanan OECD, Rabu, menaikkan perkiraan pertumbuhan global tahun ini menjadi sekitar 4,75 persen setelah penyusutan sebesar 0,9 persen pada 2009.

Data segar pemerintah juga menunjukkan pemulihan AS menguat, dengan kenaikan tak terduga pada penjualan rumah baru dan pesanan baru untuk barang manufaktur pada April.

Pesanan baru untuk barang-barang tahan lama manufaktur -- item seperti pesawat, mobil, kulkas dan komputer--meningkat 2,9 persen menjadi 193,9 miliar dolar, Departemen Perdagangan mengatakan dalam sebuah laporan.

Ini adalah kenaikan keempat dalam lima bulan terakhir dan diikuti dengan revisi datar angka pada Maret. Sebagian besar ekonom memperkirakan kenaikan 1,5 persen pada April.

Menambah sentimen positif data yang menunjukkan penjualan rumah keluarga tunggal yang baru dibangun melonjak 14,8 persen pada April, jauh melampaui ekspektasi pasar.

Analis memperkirakan penjualan sekitar 425.000, terhadap 504.000 yang dibukukan, demikian dilaporkan AFP.

(Uu.SYS/A026/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010