Biar higienis, saya bawa sendiri wadahnya dari rumah.
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memborong dawet, bubur, dan rujak, usai menyalurkan suaranya pada Pemilihan Wali Kota Surabaya, di Surabaya, Rabu.

"Ini saya kasih Rp600 ribu, saya borong semuanya, ya. Bagikan ke orang-orang yang habis mencoblos," ujar Khofifah, usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 25 yang berlokasi bersebelahan dengan rumahnya di Jalan Jemursari VIII, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Khofifah bahkan membawa tempat sendiri yang terbuat dari karton sebagai tempat dawet, bubur, dan rujak untuk dibagikan kepada warga usai menyalurkan hak suara.

"Biar higienis, saya bawa sendiri wadahnya dari rumah. Ayo silakan ambil sendiri-sendiri," ujar mantan Menteri Sosial itu kepada warga setempat.

Khofifah menyalurkan hak suara di TPS 25 pada sekitar pukul 09.30 WIB, dengan berjalan kaki didampingi putra bungsunya Ali Mannagalli Parawansa.

"Satu lagi putra saya yang nanti juga mencoblos di TPS ini, yaitu Yusuf Mannagalli. Dia posisinya di Malang dan sedang dalam perjalanan ke sini," katanya lagi.

Gubernur Khofifah berpesan agar siapa pun yang terpilih dalam Pilkada 2020, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Timur, agar syukurannya digelar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1, dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.

Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
Baca juga: Ketua DPD RI tinjau kesiapan Pilkada di Jatim
Baca juga: Khofifah pastikan Pilkada bisa digelar dengan protokol kesehatan

Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020