Bantul (ANTARA News) - Seorang mahasiswa asal Sulawesi Tengah, Jumat sekitar pukul 17.30 WIB hilang terseret gelombang Pantai Depok, Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sampai Jumat malam korban bernama Fahmi Alamri (23) ini masih dalam pencarian tim SAR yang menyisir sekitar lokasi kejadian," kata Sekretaris SAR Pantai Parangtritis M Taufik.

Menurut dia, kejadiannya bermula ketika korban yang tinggal di Asrama Mahasiswa Sulawesi Tengah (Sulteng), Jalan Bintaran Nomor 8 Yogyakarta itu, berwisata ke Pantai Depok bersama 13 temannya.

"Di Pantai Depok korban dan teman-temannya bermain air, dan bahkan mandi di laut," katanya.

Ia mengatakan saat sedang bermain air laut, tanpa disadari datang gelombang besar dan langsung menyeret korban ke tengah laut. "Sedangkan teman-temannya berhasil menyelamatkan diri," katanya.

Melihat korban terseret gelombang ke tengah laut, beberapa temannya mencoba memberikan pertolongan. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil, dan korban hilang terseret gelombang ke tengah laut.

"Begitu menerima laporan ada korban tenggelam, kami langsung melakukan pencarian dengan menyisir sekitar lokasi kejadian. Namun, hingga Jumat malam korban belum ditemukan," katanya.

Menurut Taufik, pencarian korban terkendala gelapnya lokasi karena saat kejadian sudah mendekati malam. Apalagi cuaca mendung, sehingga menambah gelap lokasi itu.

Ia mengatakan pada hari libur akhir pekan ini diperkirakan jumlah wisatawan di beberapa pantai Selatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat tajam dibanding hari-hari biasa.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau pengunjung untuk selalu berhati-hati dan menaati rambu peringatan tanda bahaya di kawasan pantai.

"Jumlah pengunjung Pantai Parangtritis dan sekitarnya kami perkirakan cukup banyak pada Sabtu dan Minggu (30/5), sehingga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi lagi kecelakaan laut, SAR pantai menambah personel yang melakukan patroli. Kami juga memasang bendera bergambar tengkorak di lokasi-lokasi yang berbahaya," katanya.(*)

(U.V001/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010