Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate mengatakan bahwa terdapat sejumlah hal yang perlu didorong untuk menghadirkan dan mengakselerasikan jaringan 5G di Indonesia, mulai dari infrastruktur, spektrum frekuensi, hingga kebijakan terkait.

"Pemerintah Indonesia telah menginisiasi beberapa kebijakan dan tindakan afirmatif untuk mendorong percepatan pengenalan 5G di Indonesia," kata Menteri Johnny dalam International Virtual Conference: Indonesia 5G Roadmap & Digital Transformation, dari Jakarta, Kamis.

Baca juga: Bisakah "vehicle-to-vehicle" diadaptasi Indonesia lewat 5G?

Menurut Menkominfo, saat ini digitalisasi dan konektivitas sudah memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan kesetaraan peluang, akses dan inklusi, dan 5G akan mempercepatnya.

Saat ini, pemerintah telah membangun lebih dari 348 ribu kilometer kabel serat optik darat dan bawah laut. Termasuk lebih dari 12 ribu kilometer Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring BAKTI Kominfo.

Ada juga pembangunan 500 ribu base transceiver station (BTS) dan memanfaatkan sembilan satelit untuk memenuhi kebutuhan domestik akan konektivitas yang memadai.

Selain itu, ada pula rencana meluncurkan High-Throughput Satellite 150 Gbps SATRIA-1 yang dijadwalkan pada kuartal ketiga tahun 2023.

"Infrastruktur digital terus kami perbaiki, termasuk di semua desa yang belum terjangkau koneksi 4G. Namun, tugas utama untuk memastikan 4G yang memadai, dapat diakses, dan terjangkau sebagai dasar untuk mengembangkan jaringan 5G tetap relevan," kata dia.

Menteri Kominfo menegaskan, saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mempercepat inisiatif alokasi spektrum 5G.

Upaya itu dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan spektrum frekuensi 2.047 MHz guna pemanfaatan jaringan seluler broadband baik 4G maupun 5G pada tahun 2024 di semua lapisan.

"Sangat penting untuk menanam dan menumbuhkan kembali spektrum 5G untuk memenuhi permintaan spektrum frekuensi 2.047 MHz. Band kandidat yang ada dan yang baru di lapisan cakupan (di bawah 1 GHz): 700/800/900 MHz. Kemudian lapisan kapasitas (antara 1-6 GHz): 1.8 / 2.1 / 2.3 / 2.6 / 3.3 / 3.5 GHz, dan lapisan data super (di atas 6 GHz): 26/28 GHz," pungkasnya.

Baca juga: Spektrum jadi kunci utama siapkan 5G di Indonesia

Baca juga: Pengembangan 5G: Korea Selatan terdepan, Indonesia posisi 22

Baca juga: Indonesia siapkan infrastruktur hingga ekosistem jaringan 5G

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020