Kotamobagu, Sulut (ANTARA) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memberikan apresiasi positif atas penurunan angka warga miskin di Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara.

"Tentu kita mesti memberikan penghargaan dan apresiasi positif atas upaya Wali Kota Kotamobagu Djelantik Mokodompit dan jajarannya dalam menekan angka warga miskin di sini," katanya saat berbicara di depan kepala desa dan kelompok usaha bersama (KUBE) penerima bantuan langsung pemberdayaan sosial (BLPS) se-Kotamobagu.

Kotamobagu, salah satu tempat yang dikunjungi Mensos ini berjarak lebih kurang 300 kilometer dari ibu kota Provinsi Sulut, Manado. Dengan jarak tempuh lebih kurang empat jam perjalanan darat sehingga pulang pergi jarak tempuhnya sekitar 600 kilometer.

Pada kesempatan itu dia menjelaskan bahwa KUBE adalah kelompok warga atau keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh warga atau keluarga binaan sosial yang telah dibina melalui proses kegiatan Program Kesejahteraan Sosial (Prokesos).

Program itu, kata dia, untuk melaksanakan kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha ekonomi dalam semangat kebersamaan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.

Tujuannya diarahkan kepada upaya mempercepat penghapusan kemiskinan melalui peningkatan kemampuan berusaha para anggota KUBE secara bersama dalam kelompok, peningkatan pendapatan, pengembangan usaha, dan peningkatan kepedulian dan kesetiakawanan sosial di antara para anggota KUBE dan masyarakat sekitar, paparnya.

Menurut Mensos, laporan yang disampaikan Wali Kota Kotamobagu cukup membanggakan karena angka penduduk miskin di daerah yang resmi menjadi daerah otonom--lepas dari Kabupaten Bolaang Mangondow pada 24 Mei 2007--semula 27 ribu jiwa menjadi 12 ribu jiwa atau jumlah warga miskin di kota itu berkurang sekitar 55,55 persen.

"Apa yang dicapai Kotamobagu itu cukup membanggakan karena angka penurunan warga miskin untuk tingkat nasional rata-rata 14,02 persen," kata Mensos yang selama kunjungan kerja itu didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Rahmat Mokodongan, dan Kepala Dinas Sosial Sulut, Ricky Tumanduk.

Pada kesempatan itu dia mengatakan bahwa penanganan masalah sosial di Tanah Air diperlukan kerja sama sinergis antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sendiri, dan juga dukungan dunia usaha.

"Dalam kaitan itulah dalam berbagai kunjungan kerja ke berbagai daerah perlu saya tegaskan terus-menerus," katanya.

Ia mencontohkan rumah tidak layak huni yang jumlahnya mencapai 2,3 juta, sementara anggaran pemerintah melalui Kementerian Sosial hanya dialokasikan untuk 20.400 rumah. "Itu sebabnya diperlukan kerja sama berbagai pihak," katanya menegaskan.

Usai memberikan pengarahan, Mensos menyerahkan secara simbolis dana bantuan KUBE dan BLPS se-Kotmobagu yang totalnya Rp750 juta, atau masing-masing kelompok menerima Rp20 juta untuk KUBE dan Rp30 juta untuk BLPS.

Mensos mengharapkan bantuan dana tersebut dapat dipergunakan sebaik-baiknya sehingga setahun hingga dua tahun ke depan unit usaha mereka berkembang, dan pada akhirnya bisa mandiri.

Sebelum melakukan kunjungan kerja ke Kotamobagu, Mensos memberikan bantuan jaminan sosial lanjut usia kepada 370 penerima bantuan di Manado.

Penyerahan bantuan bagi ratusan penerima jaminan sosial lanjut usia (PJSLU) yang berasal dari enam kota dan kabupaten di Sulut tersebut dilakukan secara simbolis di Panti Asuhan Daarul Hannan.

Dalam acara kunjungannya, Mensos juga meletakkan batu pertama pembangunan Asrama Putri Daarul Hannan di kompleks Pondok Pesantren Alkhaeraat Kecamatan Mapanget Barat, Manado.(*)

(A035/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010