Washington (ANTARA) - Perbatasan darat AS dengan Kanada dan Meksiko akan tetap ditutup untuk perjalanan yang tidak penting hingga setidaknya 21 Januari saat kasus virus corona melonjak ke angka tertinggi, kata pejabat AS dan Kanada, Jumat (11/12).

Dengan demikian, pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden akan menjadi pihak yang membuat keputusan --ketika dia menjabat pada 20 Januari-- untuk menentukan kapan akan mencabut pembatasan, yang pertama kali diberlakukan pada Maret untuk mengendalikan penyebaran virus.

Penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Chad Wolf mengatakan di Twitter perpanjangan satu bulan terbaru adalah upaya untuk "terus mencegah penyebaran COVID."

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menulis di Twitter pada Jumat bahwa "untuk menjaga keamanan warga Kanada, kami telah memperpanjang tindakan yang saat ini berlaku di perbatasan Kanada-AS selama 30 hari lagi."

Kanada tidak terlalu menunjukkan minat untuk mencabut pembatasan. Pejabat AS sebelumnya telah berupaya membuat beberapa revisi, terutama untuk penduduk di sepanjang perbatasan Kanada.

Virus corona sedang mengamuk di AS sementara gelombang kedua virus di Kanada memburuk saat liburan mendekat.

Amerika Serikat mencatat lebih dari 200.000 kasus COVID-19 per hari selama empat hari berturut-turut, menurut  itungan data resmi Reuters. Rekor 3.253 kematian AS dilaporkan pada Rabu (9/12).

AS telah melaporkan sekitar 15,6 juta kasus dan 292.642 kematian sejak pandemi mulai muncul. Sebaliknya, Kanada memiliki sekitar 442.000 kasus yang dikonfirmasi dengan lebih dari 13.100 kematian.

Statistik Kanada mengatakan pada Oktober bahwa kunjungan wisatawan AS ke Kanada dengan mobil selama Agustus turun 95,7 persen, dan jumlah pelancong AS ke Kanada dengan pesawat turun 97,9 persen.

Presiden AS Donald Trump telah mempertimbangkan untuk mencabut pembatasan, yang tadinya melarang sebagian besar pelancong non-AS dari Inggris, Irlandia, Brazil, dan 26 negara wilayah bebas perbatasan Schengen di Eropa.

Reuters pertama kali melaporkan pada 25 November bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk membatalkan larangan masuk dari Eropa dan Brazil.

Rencana tersebut mendapat dukungan dari anggota satuan tugas virus corona Gedung Putih, kesehatan masyarakat, dan badan-badan federal lainnya.

Trump mungkin masih memilih untuk tidak mencabut pembatasan, mengingat tingginya jumlah infeksi di Eropa.

Salah satu rintangan potensial adalah bahwa negara-negara Eropa tidak akan segera mengizinkan sebagian besar orang Amerika untuk kembali berkunjung, kata para pejabat.

Sumber : Reuters

Baca juga: AS, Kanada, Meksiko masih tutup perbatasan hingga Desember

Baca juga: Kanada kurangi pembatasan perbatasan untuk reunifikasi keluarga

 

Bandara Baghdad dibuka kembali meski kasus infeksi masih tinggi

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020