"Jika vaksin sudah siap disebar ke masyarakat, kami siap bergerak," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Dalam membantu pemerintah untuk vaksinasi tersebut, organisasi kemanusiaan itu tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan baik.
"Ini urusan keselamatan manusia, jangan sampai malah menimbulkan permasalahan baru," kata Sudirman Said.
Senada dengan itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan PMI selalu siap membantu pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19.
Selama pandemi COVID-19, PMI fokus melakukan pencegahan di antaranya disinfeksi massal di sejumlah tempat umum, misalnya rumah ibadah, kantor pemerintahan jalan raya dan sebagainya.
"Upaya mematikan virus dengan cairan disinfektan ini ditaksir telah menjamah 101.802 lokasi," kata Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12 tersebut.
Selain itu, PMI juga aktif melakukan kampanye kesehatan dengan mengerahkan relawan untuk menyebarkan imbauan gerakan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
"Kami mengimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan imunitas tubuh," ujar dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Luhut Binsar Panjaitan telah meninjau operasi penanganan COVID-19 PMI di Markas Pusat PMI Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Menurutnya, PMI memiliki sumber daya manusia yang mumpuni untuk membantu vaksinasi. Pelibatan organisasi tersebut diharapkan dapat lebih efektif dan efisien mengingat penyuntikan vaksin diperkirakan berjumlah jutaan orang dalam sebulan.
"UDD terbiasa dan terlatih dalam menangani transfusi darah, sehingga bisa membantu pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi," katanya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
