Permintaan tinggi untuk trombosit terjadi akhir tahun lalu dan awal tahun ini. Minggu ini sudah normal
Semarang (ANTARA) - Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia Kota Semarang mewaspadai kemungkinan lonjakan permintaan trombosit, salah satu komponen darah, seiring musim hujan yang rawan menimbulkan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD).

"Permintaan tinggi untuk trombosit terjadi akhir tahun lalu dan awal tahun ini. Minggu ini sudah normal," kata Kepala UDD PMI Kota Semarang dr Anna Kartika YA M.Biomed di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Meski demikian, Anna mengingatkan bahwa lonjakan permintaan tidak bisa diprediksi dan bisa saja terjadi sewaktu-waktu, apalagi curah hujan juga masih tinggi belakangan ini.

Ia menyebutkan darah terdiri atas banyak komponen, namun sementara ini trombosit yang paling banyak dicari karena berkaitan dengan penyakit DBD yang biasanya muncul saat musim hujan.

"Memang tidak tentu. Kebetulan, akhir tahun kemarin dan awal tahun ini meningkat, tapi musim sekarang kan enggak pasti. Kemarin saja, Agustus 2022 juga naik permintaan sampai 200 kantong per hari," katanya.

Baca juga: PMI pastikan stok darah di Semarang aman setelah banjir

Baca juga: PMI bantu penanganan setelah banjir di Semarang


Menurut dia, normalnya permintaan trombosit setiap harinya 100-150 kantong darah, tetapi ketika permintaan tinggi bisa sampai 200 kantong dalam sehari.

"Kalau untuk stok trombosit saja ya, sekitar 150-200 kantong setiap hari. Kemarin ketika (permintaan) naik, kami maksimalkan dengan mengambil 300 donor untuk mengatasi," katanya.

Di sisi lain, Anna menjelaskan setiap komponen darah memiliki masa kedaluwarsa yang berbeda, seperti trombosit yang "expired"-nya hanya lima hari sehingga tidak bisa disimpan terlalu lama.

"Lagi pula untuk trombosit kita tidak bisa simpan lama, hanya lima hari," kata Anna, mengenai kemungkinan upaya untuk memperbanyak stok trombosit.

Sedangkan untuk permintaan darah secara total di PMI Kota Semarang berkisar 350 kantong setiap hari sehingga satu bulan mencapai 9.500-10.000 kantong darah.

"Kami setiap bulan ada 6.500 donor. Dari satu donor kan bisa untuk 2-3 komponen (darah). Kami olah dari 6.500 donor itu jadi 9.500-10.000 kantong. Alhamdulillah, terpenuhi di bulan ini," katanya.

Untuk permintaan terbanyak, Anna mengatakan RSUP dr Kariadi dan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang sebagai RS rujukan. Kalau swasta, paling banyak RS Tlogorejo dan RS Islam Sultan Agung Semarang.

Baca juga: Jusuf Kalla apresiasi kinerja pelayanan PMI Jateng

Baca juga: BRI salurkan bantuan untuk korban banjir di Semarang dan Demak

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023