Semarang (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) memastikan persediaan darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang sejauh ini aman dalam mewaspadai munculnya penyakit-penyakit ikutan setelah banjir.

"Bulan ini stok darah lebih dari cukup dan aman. Sebelumnya, memang sempat mengalami kekurangan," kata Bendahara PMI Jacobus Dwihartanto, saat meninjau UDD PMI Kota Semarang, Jumat.

Menurut dia, setelah banjir yang sempat menggenang wilayah Semarang dimungkinkan muncul penyakit ikutan sehingga perlu dipastikan ketersediaan darah di PMI cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Kedatangannya di UDD PMI Kota Semarang itu juga merupakan kelanjutan dari tinjauan yang telah dilakukannya di kawasan Rowosari, Tembalang, Kamis (12/1), dalam penanganan setelah banjir.

Baca juga: PMI bantu penanganan setelah banjir di Semarang

Baca juga: BRI salurkan bantuan untuk korban banjir di Semarang dan Demak


"Ini melanjutkan kegiatan kemarin di Rowosari. Kita ketahui kan di wilayah tersebut terkena bencana banjir. Hari ini, saya bertemu dengan Dokter Anna (Kepala UDD) untuk mengecek stok darah," katanya.

Di Rowosari, PMI menyalurkan bantuan air bersih sebanyak dua tangki sebagaimana yang disampaikan masyarakat mengenai kebutuhan dalam penanganan setelah banjir di wilayah mereka.

Dwihartanto juga mengecek rencana penambahan sarana dan prasarana pendukung UDD PMI Kota Semarang, salah satunya "freezer room" yang digunakan untuk menyimpan kantong darah.

Selain itu, Dwihartanto juga untuk memastikan kesiapan PMI Kota Semarang terkait pengolahan plasma atau fraksionasi plasma, yang nantinya untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan.

Sementara itu, Kepala UDD PMI Kota Semarang dr Anna Kartika YA M.Biomed mengakui stok darah di UDD sempat menipis pada akhir Desember 2022 dan awal Januari 2023 seiring meningkatnya permintaan trombosit karena kasus demam berdarah.

Anna menyebutkan permintaan darah di UTD berkisar 350 kantong per hari yang dicukupi 6.500 pendonor sehingga setiap bulan pasokan darah mencapai 9.500 sampai 10.000 kantong darah.

"Namun, stok darah sekarang sudah aman. Memang kemarin awal dan akhir bulan kemarin sempat kekurangan karena permintaan trombosit meningkat. Komponen darah ini punya 'expired' yang berbeda, untuk trombosit hanya lima hari," ujarnya.*

Baca juga: 1.000 sak limbah batubara didatangkan bangun talut darurat di Semarang

Baca juga: Petugas gabungan bantu penanganan sisa banjir di Semarang

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023