Jakarta (ANTARA) - Tren dalam industri musik selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya, mulai dari gaya, cara orang mendengarkan, hingga kecenderungan teknologi yang digunakan penyedia layanan musik.

Pada tahun 2021 ini diperkirakan akan hadir tren baru dalam musik. Berikut tiga tren musik teratas di tahun 2021 berdasarkan survei berjudul Indonesia Music 2021 Outlook oleh Provetic bersama dengan Resso dan TikTok, yang melibatkan lebih dari 100 responden dari industri musik mulai dari musisi, pencipta lagu, produser, dan pelaku industri musik lainnya.

Baca juga: Billie Eilish dominasi Apple Music 2019

1. Genre lebih beragam

Tahun 2020 telah mengajarkan kita betapa menyenangkannya untuk dapat mengeksplor genre musik yang lebih luas lagi. Selama pandemi, semakin banyak orang yang tertarik untuk mencari dan menemukan musik dan genre baru sebagai cara untuk menghibur mereka.

Ketika orang-orang mulai mendengarkan berbagai jenis genre, hal ini juga akan membuka banyak peluang bagi musisi dari berbagai genre untuk mulai berkolaborasi.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 20 persen responden juga ingin melihat kolaborasi multi genre sebagai tren industri musik di tahun 2021. Tren ini juga didukung oleh adanya platform streaming musik, seperti Resso.

Baca juga: Perbedaan Youtube Music dengan aplikasi musik streaming lain

Melalui Artist Cover Remix Project, Resso berkolaborasi dengan Willy Anggawinata dalam meng-cover lagu koplo yang sedang viral, "Biarlah Semua Berlalu", menjadi versi akustik pop yang mendapat sambutan positif.

Resso juga memprakarsai adanya kolaborasi antara penyanyi solo pendatang baru, Bilal Indrajaya, dengan band ternama Maliq & D'essentials, serta kolaborasi antara solois muda Vira Talisa dengan duo indie ternama Endah N Resso, melalui Ressound Project.

2. Platform hubungkan musisi dan pendengar

Berbagai platform streaming musik akan memikul tanggung jawab tambahan setelah adanya pandemi. Tidak hanya menyediakan musik saat bepergian bagi pengguna, namun juga memiliki peran yang lebih integral dalam industri musik untuk mendukung musisi lokal dan membantu mereka terhubung dengan para penggemarnya di tengah adanya jarak yang menghambat.

Baca juga: Spotify tambah kapasitas lagu offline

Banyak platform musik digital yang dinilai berhasil mendekatkan para musisi dengan para penggemarnya. Sebanyak 62 persen responden juga menyetujui bahwa konser virtual akan menjadi sebuah kebiasaan baru di masa depan.

Oleh karena itu kolaborasi antara platform streaming musik dengan musisi benar-benar dibutuhkan dan tidak dapat dihindari. Dari hasil survei, para pelaku industri musik juga mengharapkan platform streaming turut berperan dalam memenuhi kebutuhan tersebut, terutama dalam hal membangun kolaborasi dengan musisi lokal dan menghubungkan mereka dengan para penikmatnya.

3. Fitur sosial platform streaming makin diminati

Database musik yang lengkap, algoritma yang canggih, dan audio berkualitas tinggi adalah syarat-syarat mendasar yang harus dimiliki platform streaming musik saat ini.

Baca juga: Tencent Music ajukan IPO di AS

Tapi ada satu hal lainnya yang menonjol dari yang lain, yaitu fitur sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa musik dan media sosial berjalan beriringan sebagai salah satu cara kita mengekspresikan diri ketika kata-kata tidak cukup memenuhinya.

Hal ini terbukti ketika banyak orang membagikan musik yang mereka sukai melalui unggahan media sosial dan seringkali hal tersebut mencerminkan perasaan mereka.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 23 persen responden melihat integrasi media sosial sebagai salah satu faktor yang mendorong preferensi pada platform streaming musik.

Baca juga: YouTube Music bawa pembaruan personalisasi suasana hati

Baca juga: Spotify blokir transfer "music library" menuju layanan lain

Baca juga: Musisi soroti pembagian upah streaming saat "lockdown"

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021