Jakarta (ANTARA) - Produsen ponsel harga ramah kantong asal China, Honor, mengumumkan ponsel pertama setelah berpisah dari induknya Huawei pada November 2020.

Honor memperkenalkan V40, atau yang dinamai View40 secara global, yang mengusung layar OLED 6,72 inci dengan refresh rate 120Hz dan ditenagai proseor MediaTek Dimensity 1000 Plus.

Ponsel tersebut juga dibekali kamera dengan lensa utama 50MP, serta baterai 4.000mAh yang dilengkapi teknologi pengisian daya 66W dan pengisian nirkabel 50W.

Huawei telah menjual Honor kepada konsorsium 30 agen sub-merek dan diler untuk membantu melanjutkan sumber komponen yang dibatasi oleh sanksi AS tahun lalu.

Baca juga: Pendiri Huawei minta Honor jadi pesaing terbesar pasca perpisahaan

Baca juga: Huawei jual Honor ke Shenzen Zhixin New Information Technology


Dalam peluncuran ponsel terbarunya itu, CEO Honor George Zhao mengatakan saat ini memiliki kesepakatan sendiri dengan sejumlah perusahaan teknologi, termasuk AMD, MediaTek, Micron Technology, Microsoft, Samsung, SK Hynix dan Sony.

"Lima bulan terakhir merupakan waktu yang sangat sulit tetapi berarti bagi Honor. Kami merasakan beban harapan dari mitra industri dan konsumen," ujar Zhao, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Salah seorang sumber mengatakan karena Honor kini menjadi entitas terpisah dari Huawei, pemasok dapat memasok komponen.

Di bawah Huawei, Honor fokus pada ponsel ramah kantong, namun saat ini ingin memperluas lini ke pasar smartphone tingkat menengah dan atas, dan berekspansi ke luar negeri, menurut Zhao.

Honor View40 dijual di China dengan harga mulai dari 3.599 yuan (sekitar Rp7,8 juta) untuk model dengan RAM 8GB, dan 3.999 yuan (sekitar Rp8,7 juta) untuk model dengan RAM 128GB.

Honor mengatakan akan mengejar pasar "internet of things," menyebut strateginya "8+1+N," istilah yang sama yang digunakan oleh Huawei.

"Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah Huawei yang dilahirkan kembali sehingga pelanggan dapat mempercayai mereka untuk memiliki kualitas yang sama dengan yang diinginkan Huawei," kata VP Mobility perusahan riset pasar Canalys, Nicole Peng.

Honor mengkapalkan 13,3 juta ponsel pada kuartal ketiga tahun lalu, lebih dari seperempat dari total pengiriman Huawei, menurut Canalys.

Sekira 8.000 staf Honor telah pindah dari kantor Huawei ke kantor pusat baru yang juga berada di selatan kota Shenzhen, yang 50 persen di antaranya terlibat dalam riset dan pengembangan, kata Zhao.

Pembatasan AS yang ketat telah mencekik akses Huawei ke perusahaan teknologi chip AS, dan merusak bisnis ponselnya. Amerika Serikat menuding peratalan telekomunikasi Huawei menimbulkan risiko keamanan, tuduhan yang dibantah oleh perusahaan teknologi tersebut.

Baca juga: Honor 9X Pro, Rp3 jutaan berkamera 48MP RAM 6GB

Baca juga: Honor 20 dan 20 Pro tetap pakai Android

Baca juga: Honor 20 Pro serbu Eropa-Asia jauhi AS


 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021