Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Hongaria membangun hubungan diplomatik sejak 1955. Untuk menandai peringatan 65 tahun hubungan kedua negara, pada Januari 2020,
Perdana Menteri Viktor Orban dan Menteri Luar Negeri Péter Szijjártó melakukan lawatan resmi ke Indonesia.

Dalam pertemuan tingkat tinggi di Istana Merdeka, PM Orban dan Presiden Joko Widodo membahas peningkatan hubungan kemitraan antara kedua negara dan menyepakati sejumlah kerja sama, termasuk pada bidang investasi.

Duta Besar Hongaria untuk Indonesia Judit Pach mengatakan bahwa relasi dua negara dalam sektor utama, yakni politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya, mengalami peningkatan yang baik, sekalipun Indonesia dan Hongaria harus sama-sama berjuang menghadapi berbagai tantangan global.

ANTARA berbincang secara khusus dengan Duta Besar Pach mengenai kondisi terkini dan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk membawa Indonesia dan Hongaria dalam hubungan yang lebih erat lagi.

Simak wawancara kami berikut ini.

Bagaimana Anda memandang relasi Indonesia dan Hongaria saat ini, di tengah peringatan 66 tahun hubungan diplomatik kedua negara dengan tantangan pandemi COVID-19?

Tentu saja sangat penting bahwa kita memulai relasi sejak 66 tahun silam, dan saya yakin selama itu telah banyak hal yang dilakukan dan telah terjadi perubahan atas cara pendekatan masing-masing. Saya bisa mengatakan dengan bangga bahwa dalam lima hingga enam tahun belakangan, hubungan kedua negara meningkat dengan pesat.

Hal itu karena, faktanya, sekarang kita dapat melihat aliansi yang sempurna antara kebijakan luar negeri Hongaria dan Indonesia ... yang memainkan penekanan besar dalam diplomasi ekonomi dan bisnis. Ini karena kami menyadari di dunia saat ini sangatlah penting untuk memupuk relasi semacam itu, sebagaimana kita tahu ekonomi-lah yang menggerakkan dunia.

Bagaimana Anda memandang perkembangan dan capaian dalam kerja sama bilateral Indonesia dan Hongaria saat ini, khususnya di bidang ekonomi?

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, dari tahun ke tahun kita dapat mencapai kesepakatan yang lebih dan lebih lagi antara perusahaan Hongaria dan Indonesia. Dan seiring dengan pandemi COVID-19, pencapaian ini menjadi lebih penting, karena wabah menimbulkan dampak besar terhadap perekonomian.

Bagi saya, saat ini kedua negara menunjukkan relasi yang kuat di tengah pandemi, karena tahun lalu kita masih dapat melakukan penyelesaian atas sejumlah kesepakatan besar; dan pengumuman terhebat bahkan datang pada pekan lalu, yakni bahwa sistem tol elektronik baru untuk jalan tol di Indonesia akan dikerjakan oleh perusahaan Hongaria.

Dapatkah Anda menjabarkan bentuk kerja sama dan aksi saling dukung antar kedua negara dalam berbagai sektor?

Politik

Ketika kita melihat kerja sama dalam bidang politik, saya kira telah terjalin dengan sangat baik. Indonesia dan Hongaria saling mendukung dalam organisasi-organisasi internasional, dan kami pun biasanya mendukung pencalonan Indonesia dalam organisasi tersebut.

Kami juga menjadi negara anggota Uni Eropa yang mendukung pembebasan visa bagi warga Indonesia untuk masuk ke Uni Eropa. Bersama dengan Ceko, Polandia, dan Slovakia, kami kuat dan kami tengah bekerja untuk (mencapai) hal itu. Kami selalu menjadi rekan yang adil bagi Indonesia ketika ada suatu pembahasan tertentu, dan kami terbuka untuk mendengar pandangan Indonesia.

Pendidikan

Juga ketika kita berbicara soal bidang pendidikan, telah ada hasil yang baik. Hongaria menawarkan beasiswa khusus kepada Indonesia, yang mulanya pada 2016 hanya untuk 50 siswa. Beasiswa tersebut berupa pembiayaan penuh, yang tak hanya mencakup biaya studi namun juga biaya hidup. Tahun lalu kami menambah kuota beasiswa menjadi untuk 100 siswa, maka tahun ini akan ada 100 orang yang dapat mengikutinya. Program ini berjalan sukses, dengan lebih dari seribu orang pemohon.

Sementara itu, dari tahun ke tahun, banyak sekali siswa yang datang ke Indonesia untuk program Darmasiswa. Kami juga melakukan finalisasi untuk sejumlah nota kesepahaman antar-universitas agar melakukan program pertukaran pelajar atau kerja dan penelitian bersama.

Kebudayaan

Tentu yang tak kalah penting, kerja sama budaya, karena kita harus mempelajari dan memahami kebudayaan satu sama lain. Namun, pada masa pandemi COVID-19, hal ini menjadi tantangan, mengingat kerja sama kebudayaan biasanya dilakukan dalam bentuk kegiatan musik atau tarian di mana kita bisa mempertunjukkan, atau dalam acara-acara di mana kita berbicara soal kuliner. Agak sulit untuk menjalankannya lewat platform daring.

Bagaimanapun, kami tetap melakukan yang terbaik. Misalnya, belakangan ini kami ikut serta dalam festival film Uni Eropa, dengan membawa sejumlah film Hongaria ke Indonesia dan menggelar acara via Zoom. Sebelumnya, kami juga membawa kelompok tari Indonesia untuk berjalan-jalan di Hongaria.

Dan saya tahu bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Budapest (ibu kota Hongaria, red) mempunyai kelompok gamelan khusus. Mereka juga menawarkan kelas tari dan mereka sangat sangat populer di Hongaria. Tahun lalu, ada pula restoran Indonesia yang buka di Budapest dan meraih kesuksesan, meskipun kini bukan waktu terbak untuk sektor layanan.

Bagaimana perkembangan hubungan antarmasyarakat (people-to-people contact) Indonesia-Hongaria?

Saya yakin bahwa relasi dalam hal ini sangat baik, yang sayangnya terpaksa berubah akibat COVID-19. Namun, sebelum pandemi hingga 2020, kami mencatat peningkatan besar pada wisatawan Indonesia yang bepergian ke Hongaria. Dari 2017 ke 2018, angkanya tiga kali lipat. Juga pada 2019, angkanya bertumbuh. Kami gembira bahwa ada lebih banyak lagi orang Indonesia yang datang ke Hongaria untuk berwisata, pun untuk perjalanan bisnis.

Sedangkan berdasarkan catatan keimigrasian Indonesia, semakin banyak pula orang Hongaria yang datang ke Indonesia. Kebanyakan mereka tidak hanya menuju Bali untuk liburan biasa, tetapi juga tertarik pada perjalanan budaya ke daerah lain dan mencari kemungkinan lainnya. Tentu saja, para pendatang yang melakukan perjalanan bisnis ke Jakarta juga bertambah.

Ini adalah pertanda yang baik dan saya rasa menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin mempunyai hubungan yang dekat. Namun saat ini, pandemi COVID-19 mengubahnya, sehingga kita harus melihat ke depan bagaimana angka tersebut dapat berkembang dan bagaimana cara untuk meningkatkan kembali pariwisata. Saya kira ini menjadi sebuah pertanyaan besar yang harus kita temukan jalan keluarnya.

Bagaimanapun, saya meyakini bahwa relasi yang telah terjalin di bidang pendidikan, program pertukaran, dan juga bisnis akan tetap berada pada jalurnya.

Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021