Jakarta, 3/1 (ANTARA) - Aktris Cornelia Agatha mengungkapkan dalam dua bulan terahir ini tubuhnya makin ramping, bahkan hampir menyamai berat badannya sebelum punya anak.

Hal ini menurut dia bukan karena diet yang ketat, melainkan karena proses kerja teaternya bersama kelompok Teater KOMA yang akan mementaskan lakon "Republik Petruk" di Jakarta, 9-25 Januari mendatang.

"Gimana nggak turun berat badanku, latihannya aja seperti itu (menguras energi, red). Latihan sampai tengah malam, ada adegan bela diri yang diulang-ulang sampai ngos-ngosan, harus menyanyi enam lagu, bayangkan menyanyi enam lagu itu bisa bikin aku kurus loh kalau harus berulang-ulang," ujarnya seraya tertawa.

Lia, sapaan akrab Cornelia, menjelaskan dalam lakon "Republik Petruk" ia akan berperan sebagai Mustakaweni, seorang perempuan yang bertubuh langsing bak peragawati yang menitipkan jimat hasil curiannya kepada Petruk. Ia mengaku sangat tertarik dengan tokoh ini dan berjuang keras untuk menjiwai karakternya dengan baik.
Berperan sebagai Mustakaweni diakui Cornelia membuat berat badanya turun hingga sembilan kilo. Awalnya berat badan Lia adalah 67 kilo dan kini menjadi 58 kilo tanpa diet yang terlalu ketat.

"Berat badanku sekarang hampir seperti berat badanku sebelum punya anak dulu yakni 57 kilo, padahal ketika hamil berat badanku dari 57 kilo naik menjadi 90 kilo lebih," ujarnya.

Lia mengatakan untuk menurunkan berat badan ia tidak menjalani diet berlebihan. Hal ini karena untuk pementasan yang cukup panjang, ia harus menjaga stamina dan fisik dengan mengonsumsi makanan secara teratur.


Menyanyi dan Menari

"Awalnya aku mengincar tokoh Limbuk karena tubuhnya gemuk, aku nggak percaya diri sebagai Mustakaweni. Tapi belakangan justru tertarik tokoh Mustakaweni yang harus menari dan menyanyi, aku semakin tertarik karena aku memang sejak lama suka menari dan menyanyi," katanya.

Lia yang telah terlibat dalam empat pementasan bersama Teater KOMA ini menjelaskan, dalam "Republik Petruk" akan membawakan enam lagu. Semua lagu itu disiapkan oleh Penata Musik Teater KOMA, Idrus Madani.

"Sebenarnya bukan menyanyikan lagu seperti orang kebanyakan, lirik lagu yang aku bawakan itu adalah bagian dari teks naskah, jadi merupakan satu kesatuan cerita. Bukan lagu yang berdiri sendiri," ujarnya.

"Republik Petruk" merupakan produksi ke-116 Teater KOMA dan merupakan lakon pamungkas dari Trilogi Republik. Dua judul sebelumnya adalah Republik Bagong (2001) dan Republik Togog (2004) yang ceritanya ditulis dan disutradarai oleh Nano Riantiarno.

"Aku sangat menikmati proses kerja di Teater KOMA, pokoknya `having fun` banget," demikian Lia. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009