Kami targetkan penjualan dapat mencapai sekitar 190 juta dolar AS dan capaian laba bersih mencapai sekitar 12 juta dolar AS pada tahun 2021
Jakarta (ANTARA) - Emiten pengolah makanan beku berbasis udang PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) optimistis mencapai target-target perseroan pada 2021 seiring dengan raihan kontrak penjualan mencapai sekitar 90 juta dolar AS atau sekitar Rp1,26 triliun (kurs Rp14.000) hingga Februari dari para konsumen, terutama dari Amerika Serikat dan Jepang.

Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo mengatakan, untuk tahun ini perseroan menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan sebesar 11 persen menjadi sekitar 20.000 ton dan peningkatan penjualan sebesar 11 persen menjadi sekitar 190 juta dolar AS atau sekitar Rp2,66 triliun pada 2021.

"Kami targetkan penjualan dapat mencapai sekitar 190 juta dolar AS dan capaian laba bersih mencapai sekitar 12 juta dolar AS pada tahun 2021," ujar Martinus melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Dia menuturkan, peningkatan penjualan perseroan juga diikuti dengan upaya untuk menciptakan produk-produk bernilai tambah varian baru, salah satunya Garlic Butter Marinated Shrimp, produk udang olahan siap dimasak yang telah mulai diekspor perseroan pada Februari 2021.

Selain langkah di atas, Martinus juga menjelaskan terkait kemajuan pembangunan fasilitas produksi kedelapan perseroan yang sudah berjalan.

"Pembangunan pabrik kedelapan kami saat ini dapat dikatakan berjalan sesuai rencana, progress-nya kurang lebih sudah 30 persen dan target penyelesaian masih sesuai target sekitar Juli 2021," kata Martinus.

Pabrik yang berlokasi di Situbondo tersebut rencananya akan memproduksi produk-produk bernilai tambah varian baru, khususnya produk "pre-fried breaded shrimp".

Sekretaris Perusahaan PMMP Christian Jonathan Sutanto menuturkan, selain hal di atas, faktor meningkatnya permintaan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat juga merupakan peluang besar bagi perseroan untuk meningkatkan penjualan ekspornya terutama ke Amerika Serikat.

"Pada tahun 2020, volume ekspor udang dari Indonesia ke Amerika Serikat meningkat sebesar kurang lebih 20 persen, Indonesia adalah negara eksportir kedua terbesar ke Amerika Serikat. Hal ini sejalan dengan bisnis kami, tahun lalu kami mencatatkan ekspor sekitar 14.500 ton ke Amerika Serikat, atau naik sekitar 23 persen dari penjualan tahun 2019 sebesar 11.800 ton," ujar Christian.

Direktur Keuangan PMMP Alin Rostanti mengatakan, kinerja perseroan hingga periode Desember 2020 diperkirakan mampu mencapai target yang telah ditetapkan dengan kenaikan volume penjualan sebesar 20 persen (yoy).

Selain itu, penjualan perseroan juga ditargetkan mencapai 170 juta dolar AS pada Desember 2020 atau naik sebesar 27 juta dolar AS atau 19 persen dari penjualan Desember 2019 yang tercatat sebesar 142,7 juta dolar AS.

"Saat ini, kami masih dalam proses audit untuk buku Desember 2020, saya perkirakan bulan Maret sudah selesai dan dapat kami publish," ujar Alin.

Di tengah pandemi COVID-19, Martinus menambahkan, perseroan mampu mencapai target yang ditetapkan sebelumnya dengan menerapkan strategi bisnis yang optimal dan didukung oleh kinerja operasional yang tetap baik.

"Selain itu, hal ini disebabkan pasar kita mayoritas adalah ritel, dimana selama pandemi COVID-19 retailer menjadi salah satu industri yang diuntungkan, terutama di Amerika Serikat yang menyerap produk yang kita produksi dan dijual baik secara online dan offline. Mayoritas konsumen lebih memilih untuk berbelanja di supermarket dan retailer lalu memasak sendiri produknya, dibandingkan mereka harus pergi ke restoran," ujar Martinus.

Baca juga: Emiten pengolah udang perluas ekspansi ke pasar domestik
Baca juga: Perusahaan pengolahan udang Panca Mitra resmi melantai di bursa
Baca juga: Ketua DPD dorong pengolahan udang jadi komoditi prioritas


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021