Niatkan bahwa ini untuk menyelamatkan diri sendiri
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19, termasuk mengadakan kegiatan vaksinasi COVID-19 di berbagai wilayah secara dinamis.

Vaksinasi dinamis artinya vaksinasi tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) kecamatan, kelurahan atau pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) saja, melainkan diadakan pula di lokasi dekat dengan permukiman sehingga lebih mudah diakses warga.

Sebab, tantangan sebenarnya dalam vaksinasi bukan hanya soal mengatasi ketakutan pada jarum suntik, tapi soal mencari cara paling efektif 'menjemput bola'.

Memang, masih ada warga yang masih ragu dan khawatir untuk mendaftar vaksinasi COVID-19. Mereka khawatir mendapatkan kejadian ikutan pasca-vaksinasi (Kipi).

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko mengatakan dirinya memahami jika ada warga mengalami kekhawatiran tersebut.

Untuk itu, ia kerap mendatangi warga yang selesai vaksinasi, untuk meminta pendapat mereka usai disuntik vaksin COVID-19.

Ternyata, warga yang ditanyai pandangannya mengaku sehat-sehat saja, tidak merasa khawatir muncul kelainan seperti dugaan awal.

"Rasanya seperti biasa saja, jadi enggak ada kejadian apa-apa begitu," kata Sarmada, warga yang tinggal RT 03/ RW 01, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara saat disambangi Lurah Sunter Agung, Selasa (2/3).

"Enggak (sakit saat disuntik), kayak digigit semut," kata Hasanah, warga RW 04 Sunter Agung, Selasa (4/3).
 
Petugas kesehatan memeriksa kadar oksigen pada tubuh warga lanjut usia (lansia) di RSUD Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

Kendala sebenarnya
Rupanya, kendala vaksinasi di Jakarta Utara bukan karena takut jarum suntik atau khawatir mengalami efek samping setelah vaksinasi saja.

Tapi juga karena adanya warga yang masih belum melek teknologi, apalagi pendaftaran dilakukan secara daring lewat situs dki.kemkes.go.id.

Baca juga: RSUD Tanjung Priok mulai vaksinasi lansia di Jakarta Utara

Karena itu, Camat Tanjung Priok Syamsul Huda mengoptimalkan peran ketua rukun warga (RW) di masing-masing kelurahan untuk memastikan pelayanan prima pada warga, khususnya lansia di lingkungan masing-masing.

Misalkan kalau sudah usia lanjut, mungkin ada lansia sudah kesulitan jalan atau bagaimana, Ketua RW akan berkoordinasi dengan pihak keluarga lansia tersebut untuk dilakukan penjemputan.

Atau jika warga yang tidak punya ponsel pintar (smartphone) untuk mendaftar, nanti RW juga yang mendaftarkan warga tersebut lewat situs pendaftaran Kementerian Kesehatan.

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko saat ditemui sedang memantau pelaksanaan vaksinasi lansia di SMA Negeri 41 Jakarta, Senin (1/3), mengatakan bahwa peran Ketua RW di lingkungan memang cukup sentral.

Setiap Ketua RW di Kelurahan Sunter Agung bertanggung jawab mendata warga lansia yang belum mendapat vaksin serta menyosialisasikan tentang pelaksanaan vaksinasi RW masing-masing di SMA Negeri 41 Jakarta.

Untuk RW 01, pelaksanaan vaksinasi dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB dengan kuota per hari 70 orang.

Kemudian dilanjutkan vaksinasi untuk RW 02 dan RW 04, mulai pukul 10.00-12.00 WIB. Adapun kuota RW 04 ada 15 orang, RW 02 ada 55 orang.

Selanjutnya, pukul 13.00-15.00 WIB dilaksanakan vaksinasi untuk RW 03, dengan kuota 70 orang.

Danang mengatakan Ketua RW juga sigap membantu pendaftaran warga secara daring, khususnya bagi warga lansia yang belum memiliki ponsel pintar.

Untuk diketahui, pada pelaksanaan pertama vaksinasi di SMAN 41 Jakarta pada Senin (1/3), ada 169 lansia yang disuntik vaksin COVID-19. Hari kedua, Selasa (2/3), ada 180 orang.

Hari ketiga, Rabu (3/3), vaksinasi lansia meningkat jadi 191 orang, hari keempat, Kamis (4/3), 161 orang, dan hari kelima, Jumat (5/3) 160 orang.

Total 861 warga lanjut usia (lansia) di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara sudah mendapat vaksin COVID-19 dalam lima hari pelaksanaan vaksinasi di SMA Negeri 41 Jakarta.

Selain vaksinasi di SMA Negeri 41 Jakarta, Kecamatan Tanjung Priok diketahui juga mengadakan vaksinasi di lokasi lain seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Priok, Puskesmas Kelurahan Papanggo dan SMAN 18 Jakarta di Kelurahan Warakas.

Namun dari 22 Februari hingga 9 Maret, baru ada 3.454 lansia mengikuti vaksinasi dosis satu di Kecamatan Tanjung Priok dari target 8.400 lansia yang menjadi sasaran atau 41 persen.

Peran pemimpin
Penting bagi pemimpin menunjukkan keteladanan dalam memaksimalkan sosialisasi pendaftaran guna menyukseskan vaksinasi di DKI Jakarta.

Bahkan, bila perlu menjadi pendahulu pertama yang disuntik vaksin sebelum vaksinasi massal dilakukan.

Baca juga: Ini harapan lansia Jakarta Utara usai divaksin COVID-19

Seperti yang dicontohkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin COVID-19 merk Sinovac.

Di Jakarta Utara, Wali Kota Ali Maulana Hakim pun mengikuti jejak keteladanan dari Presiden Jokowi.

Bang Ali, sapaan Ali Maulana Hakim, menjalani vaksinasi dosis satu di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Jumat (5/3)
 
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim disuntik vaksin COVID-19 Sinovac di ruangan kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Jumat (5/3/2021). (ANTARA/ HO-Kominfotik Jakarta Utara)

Ia menyadari bahwa vaksinasi adalah salah satu upaya pemerintah dalam memberikan keselamatan untuk melindungi masyarakat.

Untuk menyukseskan kegiatan vaksinasi tersebut, Bang Ali tak ingin sekadar memberi imbauan kepada warga Jakarta Utara agar mau ikut vaksinasi, ia juga memastikan bahwa vaksin yang disuntikkan tersebut aman bagi warga.

"Niatkan bahwa ini untuk menyelamatkan diri sendiri, saudara dan lingkungan sekitar supaya bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melawan COVID-19," ujar Ali.

Berdasarkan informasi yang diperoleh ANTARA dari Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Yudi Dimyati, tercatat ada 16.267 warga lansia yang mendapat vaksin COVID-19 dari enam Kecamatan yang ada di Jakarta Utara hingga 9 Maret 2021.

Adapun rinciannya, selain 3.454 lansia di Tanjung Priok, ada 2.285 lansia di Penjaringan, 2.246 lansia di Pademangan, 1.736 lansia di Kelapa Gading, 4.302 lansia di Koja dan 2.244 lansia di Cilincing ​​​​​​​menerima vaksinasi dosis pertama dari 22 Februari sampai 9 Maret 2021.

Baca juga: Wagub DKI sebut belum ada keluhan vaksin COVID-19 dari lansia

Yudi mengatakan data tersebut masih mungkin bertambah karena vaksinasi lansia masih berlangsung hingga 9 Maret 2021.

Sementara, target jumlah lansia untuk memperoleh vaksin COVID-19 dosis pertama sebanyak 38.800 orang. 

Selanjutnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara juga akan melanjutkan program vaksinasi ini hingga menyasar para tokoh masyarakat, dan sebagainya, guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021