Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysian Press Institute (MPI) meminta pemerintah Malaysia atau Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia untuk memberikan paket rangsangan bagi organisasi media terdampak COVID-19.

"Paket rangsangan penting karena jika tidak dibantu lebih banyak lagi wartawan akan kehilangan pekerjaan malah ada entitas media terpaksa menghentikan operasinya," ujar Direktur Eksekutif MPI, Datuk Dr. Chamil Wariya di Kuala Lumpur, Rabu.

MPI turut mengusulkan paket rangsangan tersebut bisa berbentuk pengurangan cukai korporat, pengecualian cukai penjualan dan jasa (SST) yang dikenakan terhadap produk media dan pembelian ruang iklan secara agresif oleh pemerintah untuk menyebarkan pesan-pesan kepada khalayak melalui media.

"Paket rangsangan ini penting untuk memastikan media di negara ini kekal sehat dari segi ekonomi dan keuangan bagi membolehkan mereka memainkan peranan sebagai penyedia informasi yang sahih dalam memerangi berita-berita palsu," katanya.

MPI juga mendukung usulan Klub Surat Kabar Kebangsaan yang mengusulkan supaya wartawan diberi keutamaan mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 karena resiko terjangkit.

Pada kesempatan yang sama MPI menghormati keputusan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia yang diumumkan oleh Datuk Zahidi Zainul Abidin, Wakil Menteri, untuk mendirikan sebuah yayasan bertujuan untuk menjaga wartawan negara terutamanya mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemik COVID-19.

Chamil mengatakan pendirian ini perlu disegerakan karena menurut NUJ sejak dua hingga tiga tahun yang lalu, sebanyak 3.000 wartawan kehilangan pekerjaan akibat gangguan digital dan pandemik COVID-19.
Baca juga: MPI Siap Lindungi Mahasiswa Malaysia
Baca juga: Malaysia nyatakan dukung kebebasan media dan medsos

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021