Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 914 petugas di Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI menerima vaksin COVID-19 dosis pertama.

"Petugas yang divaksin sebagian besar berhubungan langsung dengan masyarakat dalam hal pelayanan dan pemeriksaan keimigrasian," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kemenkumham Anggakara Arya Pradhana melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Para petugas yang divaksin berasal dari Kantor Pusat Ditjen Imigrasi, Rumah Detensi Imigrasi dan Kantor Imigrasi di wilayah DKI Jakarta. Selain itu, para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenkumham juga mendapatkan dosis vaksin pertama.

Baca juga: Vaksin COVID-19 butuh evaluasi agar minimalisir efek samping
Baca juga: Gubernur Sumsel awali suntik vaksin COVID-19 dari wilayah perbatasan
Baca juga: 10 pejabat publik di NTT jalani vaksinasi perdana


Untuk menghindari kerumunan yang berpotensi terjadi penularan COVID-19, Ditjen Imigrasi melakukan vaksinasi dalam beberapa gelombang.

Angga mengatakan setiap harinya para petugas imigrasi melayani masyarakat dengan berbagai keperluan di antaranya pelayanan paspor, pelayanan orang asing, pelayanan para deteni hingga pemeriksaan imigrasi baik di bandara, pelabuhan laut serta pos lintas batas.

Dengan intensitas yang cukup tinggi tersebut para petugas berpotensi terpapar COVID-19 meskipun mereka telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

"Petugas di lapangan berisiko terpapar COVID-19. Untuk itu vaksinasi merupakan ikhtiar bersama sebagai upaya mencapai kekebalan kelompok," katanya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia terus berupaya mendatangkan vaksin dari berbagai negara. Terakhir, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca asal Inggris tiba di Tanah Air.

Selain itu, hingga kini sudah ada tiga jenis vaksin yang memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM yakni vaksin CoronaVac produksi Sinovac, disusul dengan vaksin produksi PT Bio Farma dan terakhir vaksin AstraZeneca.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021