Jakarta (ANTARA/JACX) - Tragedi Itaewon yang menewaskan 156 orang pada perayaan Halloween di Korea Selatan, menjadi salah satu berita buruk yang menghinggapi Oktober 2022.

Terlebih, kegiatan itu menjadi perayaan pertama yang bebas dari pembatasan COVID dalam tiga tahun terakhir.

Di tengah gema ucapan duka untuk kejadian nahas tersebut, muncul sebuah narasi yang menyatakan peristiwa di Itaewon sebenarnya terkait dengan vaksin AstraZeneca.

AstraZeneca disebut sebagai salah satu jenis vaksin COVID-19 yang diterima mayoritas warga di Korsel.

Menurut seorang pengguna Facebook, para korban berjatuhan di kawasan yang dikenal dengan restoran dan toko antiknya lantaran para penerima vaksin AstraZeneca saat itu mengalami pembekuan darah, hingga berujung gagal jantung.

"Festival Halloween di Itaewon diadakan tiap tahun & selalu berjubel pengunjung. Kenapa baru sekarang banyak korban gagal jantung? Karena tahun ini hampir semuanya udah divaxsin AstraZeneca
- AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah
- Pembekuan darah berujung pada cardiac arrest / jantung
," demikian isi potongan narasi yang diunggah di Facebook.

Namun, benarkah tragedi Itaewon dipicu pembekuan darah akibat penggunaan AstraZeneca?
 
Tangkapan layar narasi yang menyatakan tragedi Itaewon dipicu pembekuan darah akibat penggunaan AstraZeneca (Facebook)


Penjelasan:
Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo, dalam pernyataan resminya pada Selasa (1/11), menyatakan insiden desak-desakan di Itaewon pada Sabtu (29/10) terjadi akibat manajemen kerumunan tidak memadai.

"Tampaknya salah satu penyebab utama (dari insiden itu) pada akhirnya adalah manajemen kerumunan yang tidak memiliki dukungan institusional dan upaya sistematis yang memadai di Korsel," kata Han sebagaimana dilaporkan ANTARA.

Peristiwa itu diyakini disebabkan oleh kerumunan besar yang bergerak ke sebuah gang sempit menanjak dan kemudian saling tindih di distrik kehidupan malam yang populer di Seoul tersebut.

Han menuturkan bahkan jika lebih banyak petugas polisi dikerahkan ke Itaewon, akan ada keterbatasan dalam pengendalian kerumunan besar itu mengingat negara tersebut tidak memiliki regulasi yang memadai soal manajemen kerumunan.

Dalam pernyataan tersebut, tidak ada pembahasan soal efek samping AstraZeneca sebagai pemicu tewasnya ratusan orang di Itaewon. 

Dengan begitu, narasi di Facebook itu tidak terbukti dan termasuk hoaks.

Klaim: Tragedi Itaewon dipicu pembekuan darah akibat penggunaan AstraZeneca
Rating: Hoaks

Baca juga: Bahaya berdesakan di kerumunan hingga alasan beralih ke siaran digital

Baca juga: PM Korsel: Polisi harus jelaskan respons saat tragedi Halloween

Baca juga: Marah dan sedih saat para orang tua melepas korban bencana Halloween

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022