Seoul (ANTARA) - Korea Selatan mengumumkan rencana untuk memperluas kampanye imunisasi pada kuartal kedua tahun ini, dengan tujuan untuk menyuntik hampir seperempat dari total 52 juta populasinya pada Juni, dengan vaksin COVID-19.

Mulai April, lebih banyak kelompok prioritas akan menerima vaksin, termasuk lebih banyak orang berusia 65 atau lebih, petugas kesehatan lainnya, polisi, petugas pemadam kebakaran, serta tentara dan pramugari, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Korea Selatan mulai memberikan vaksin kepada pekerja medis berisiko tinggi dan yang sakit kritis pada akhir Februari saat memerangi gelombang ketiga COVID-19 dan berupaya mencapai kekebalan kelompok pada November.

"Tujuan utama kami adalah untuk memvaksinasi hingga 12 juta orang dalam paruh pertama tahun ini," kata direktur KDCA Jeong Eun-kyeong dalam penjelasan singkatnya, Senin.

"Kami berusaha untuk fokus pada perlindungan kelompok berisiko tinggi, sambil mencegah sekolah dan tempat perawatan dari infeksi dan menyuntik lebih banyak petugas kesehatan dan medis dan mereka yang memainkan peran penting dalam masyarakat."

Hampir 18 juta dosis vaksin akan tiba di Korea Selatan pada Juni, termasuk hampir 1,7 juta dosis yang sudah masuk ke negara itu bulan lalu, kata Jeong.

Tetapi otoritas kesehatan telah memangkas target inokulasi kuartal pertama mereka lebih dari 40 persen menjadi sekitar 750.000 setelah menunda penggunaan vaksin AstraZeneca pada orang berusia 65 tahun ke atas bulan lalu, dengan alasan kurangnya data uji klinis pada mereka. Korea Selatan mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk kelompok usia tersebut minggu lalu.

Lebih dari 95 persen dari hampir 590.000 orang yang diinokulasi pada Minggu (14/3) telah menerima vaksin AstraZeneca dan sisanya vaksin Pfizer, berdasarkan data KDCA.

Presiden Moon Jae-in (68) dijadwalkan untuk mendapatkan suntikan AstraZeneca pada 23 Maret sebagai bagian dari persiapan untuk mengunjungi Inggris untuk KTT G7 pada Juni, kata juru bicaranya pada pengarahan terpisah.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengundang Korea Selatan, India, dan Australia untuk menghadiri pertemuan tersebut sebagai tamu.

KDCA mengatakan akan mengizinkan mereka yang berada dalam misi publik utama untuk divaksinasi lebih awal mulai akhir bulan ini.

Pemerintah telah mengamankan pasokan yang cukup untuk mencakup 79 juta orang. Korea Selatan telah memperoleh vaksin COVID-19 dari Pfizer, Novavax, Moderna, Johnson & Johnson, dan skema distribusi global COVAX.

KDCA melaporkan 382 kasus baru pada Minggu, meningkatkan total beban kasus menjadi 96.017, dengan 1.675 kematian.


Sumber: Reuters
Baca juga: Korsel gunakan vaksin AstraZeneca untuk usia 65 ke atas
Baca juga: Korea Selatan selidiki dua kematian penerima vaksin COVID AstraZeneca
Baca juga: 31 kasus varian COVID ditemukan lagi di Korsel, totalnya jadi 213

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021