Indramayu (ANTARA) - Sebanyak 5.000 ton beras asal Vietnam tahun 2018 yang berada di Gudang Bulog Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dipastikan turun mutu dan tidak dapat lagi dikeluarkan.

"Kondisi beras impor asal Vietnam ini dipastikan turun mutu," kata Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Indramayu Dadan Irawan di Indramayu, Selasa.

Menurutnya beras asal Vietnam tersebut diimpor oleh pemerintah pada tahun 2018 lalu, dan sampai saat ini belum juga keluar dari Gudang Bulog.

Dia mengatakan dengan lamanya masa simpan, maka dipastikan beras impor tersebut turun mutu, bahkan ketika disimpan lebih lama lagi, maka akan rusak.

Karena lanjut Dadan, maksimal penyimpanan beras di gudang itu idealnya sekitar enam bulan sampai satu tahun, sedangkan beras impor sudah tiga tahun lebih.

"Kami belum bisa mengatakan beras ini rusak, karena belum melakukan penelitian lebih lanjut. Tapi yang pasti ketika akan dikeluarkan, maka membutuhkan biaya lagi," tuturnya.

Untuk itu kata Dadan, ketika ada impor beras dan disimpan di Gudang Bulog, maka pihaknya pasti tidak akan bisa menerima, karena kondisi gudang juga sudah tidak bisa menampung lagi.

Dia menuturkan dari delapan gudang yang berada di bawah Kantor Cabang Bulog Indramayu, berkapasitas 80.500 ton, sedangkan saat ini terdapat 37 ribu ton beras di gudang.

"Karena bulan ini saja ada panen raya dan kami juga akan menyerap beras petani," katanya.

Baca juga: Vietnam tingkatkan kuota ekspor beras jadi 500.000 ton pada April

Baca juga: Ekspor beras India dapat melonjak karena efek kekeringan di Thailand

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021