Singapura (ANTARA) - Pasar saham Singapura ditutup 0,27 persen lebih tinggi pada Kamis, didukung oleh optimisme tentang pemulihan ekonomi di tengah lebih banyak peluncuran vaksin dan pelonggaran protokol kesehatan yang mengatur orang bekerja di kantor.

Pasar AS jatuh pada hari Rabu, dengan saham teknologi memimpin penurunan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS pulih. Sebelumnya, Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada kesaksian virtual di Capitol Hill, memperkirakan ekonomi akan mengalami pertumbuhan yang sangat kuat tahun ini.

Sementara itu, harga minyak mentah turun di Asia karena penguatan dolar AS, dibantu oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang pulih dari posisi terendah satu minggu dan meningkatnya kekhawatiran atas dampak ekonomi dari COVID-19 terhadap Eropa.

Riset Ritel MayBank-Kim Eng mengatakan, "Secara teknis, indeks Straits Times tampaknya berkonsolidasi dengan level resistance berikutnya di 3.180 poin, sementara level support jangka pendek berada di sekitar area 2.900 poin."

Indeks acuan Singapura Straits Times, naik 8,4 poin menjadi 3.141,71 poin. Volume perdagangan 1,61 miliar saham senilai 1,65 miliar dolar Singapura. Jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang turun dengan 250 berbanding 219.

Di antara yang berkinerja terbaik, DBS Group Holdings naik 0,71 persen menjadi 28,5 dolar Singapura, sementara Jardine Matheson menjadi salah satu yang berkinerja buruk terbesar dengan turun 1,78 persen menjadi 65,52 dolar AS.

Baca juga: Saham Singapura berakhir naik 0,05 persen
Baca juga: Saham Singapura berakhir turun 0,21 persen
Baca juga: Saham Singapura ditutup untung, Indeks Straits Times naik 0,85 persen


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021