Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Surabaya Utara berhasil menemukan dua jenazah korban gedung elpiji yang meledak di Jalan Slompretan 8 Surabaya pada Rabu (2/6) malam.

Kapolres Surabaya Utara, AKBP Djoko Hari Utomo, di Surabaya, Kamis, mengatakan bahwa dua jenazah itu ditemukan dalam kondisi tertimpa beton bangunan.

"Saat itu yang terlihat adalah tangan korban. Tapi kami sempat kesulitan untuk mengevakuasi korban karena masih tertimpa beton," katanya.

Petugas berhasil menemukan jenazah korban salah satunya berada di dekat kamar mandi yang ada di bagian belakang pojok bangunan.

Menurut dia, kondisi seluruh tubuh kedua korban terluka. Diduga kuat saat mendengar ledakan, kedua korban ini berusaha menyelamatkan diri di kamar mandi, tapi kedua korban malah tertimpa beton hingga akhirnya tewas.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya tetap hati-hati saat mengevakuasi jenazah korban karena masih banyak tabung gas bersumbu yang ditemukan di lokasi yang dikhawatirkan ikut meledak.

Adapun identitas dua jenazah yang berhasil dievakuasi tersebut adalah karyawan CV Bintang Timur milik Jao Jos Julianto yakni Cinglung, warga Tanggerang dan Yoseph Freindeneetz alias Oscar warga NTT.

Diketahui sebuah gudang elpiji di Jalan Slompretan 8, tiba-tiba meledak sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (2/6). Ledakan itu menghancurkan tembok dan atap gedung serta kaca bangunan di sekitarnya.

Sebelumnya ledakan tersebut mengakibatkan meninggalnya salah seorang karyawan gudang elpiji, Imron Junaidi dan tiga karyawan lainnya yang sempat tidak diketahui keberadaannya karena diduga terperangkap di reruntuhan gedung.

Namun setelah dua jenazah korban lainnya ditemukan, maka masih ada satu korban lagi yang belum ditemukan, yakni Dimas Kurniawan alias Kacong.
(T.A052/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010