Padang (ANTARA News) - Cuaca buruk mengganggu Tim SAR dalam pencarian Adi (19) pelajar SMA 1 Bukittinggi yang diseret ombak ketika mandi-mandi di Pantai Ulak Karang.

"Pada hari ketiga pencarian pelajar SMA 1 Bukittinggi yang terseret ombak ketika mandi-mandi di Pantai Ulak Karang, sempat terganggu disebabkan cuaca buruk," kata Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Padang, Edi Asri, di Padang, Jumat .

Menurutnya, hujan lebat mengguyur Kota Padang sekitar pukul 15.30 WIB, Tim SAR kewalahan dalam pencarian pelajar SMA 1 Bukittinggi terseret ombak ketika mandi-mandi pada Rabu (2/6).

Tim SAR mencari mayat korban yang terseret ombak besar tidak sampai ketengah laut, gelombang sangat besar disertai badai. "Pencarian hanya dilakukan dengan kapal sekitar 500 meter saja dari bibir Pantai Ulak Karang," katanya.

Dia menambahkan, walaupun pencarian terhadap pelajar terset ombak sempat terganggu akibat cuaca buruk, namun bebeberapa orang petugas masih berada di lokasi pencarian.

"Kita masih menempatkan petugas untuk pencarian pelajar, namun pencarian hanya dipinggir pantai Ulak karang saja. "Pencarian hanya sekitar 500 meter dari bibir pantai," katanya.

Dia mengatakan, pada Rabu (2/6) Tim SAR (tim pencari dan pertolongan) berhasil menemukan dua jenazah pelajar SMA 1 Bukittinggi yang terseret ombak ketika mandi-mandi di Pantai Ulak Karang. Dua jenazah pelajar SMA 1 Bukittinggi yang berhasil ditemukan yakni Fauzi Ikbal (19) sekitar pukul 18.30 WIB, dua jam kemudian (pukul 20.30 WIB), ditemukan Eko Satria (19) di tengah laut Pantai Ulak Karang.

"Kedua jenazah yang ditemukan Tim SAR langsung diserahkan pada masing-masing orang tua korban," katanya.

Menurutnya, pencarian tidak hanya dilakukan oleh Tim SAR gabungan, tetapi dibantu dari kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Prokalamator Universitas Bung Hatta.

"Disamping itu pihak keluarga korban juga turut mencari Adi yang terseret ombak ketika mandi-mandi di Pantai Ulak Karang, tetapi hanya hanya menyusuri bibir pantai saja," kata Edi Asri.

Dia menambahkan, pencarian korban tidak mungkin melakukan pencarian ke tengah laut pada malam hari disebabkan saran peneranangan yang terbatas.

Tim SAR akan melanjutkan pencarian pada esok hari (Sabtu) hal ini sesuai Protap (Prosedur Tetap-red) pencarian korban, tim akan melakukan pencarian selama 7 hari. "Meskipun pencarian dihentikan, Tim SAR tetap memonitor dari tepi pantai," katanya.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010