Bengkulu (ANTARA News) - Setelah Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (5/5) malam, berdampak pada harga sayur mayur merangkak naik dua kali lipat.

Harga sayur mayur yang naik itu antara lain kol/kubis dari Rp8.000 menjadi Rp12.000 perkilogram dan harga wortel dari Rp8.000 menjadi Rp16.000 perkilogram, demikian data harga sayur dihimpun darti beberapa pedagang di Bengkulu, Minggu.

Naiknya harga sayur mayur itu, kata pedagang sayur Rusmini karena tingginya permintaan baik dari masyarakat umum juga restoran, untuk memenuhi kebutuhan sayur bagi peserta dan penggembira MTQN tersebut.

Permintaan tinggi itu tidak diimbangi dengan pasokan dari sentra produksi di kabupaten Rejang Lebong dan Kahiang, sehingga stok selalu menipis dan habis.

"Saya sudah pesan sayur dalam jumlah banyak, tapi pedagang pengumpul tidak sanggup akibat produksi sayur sebagain besar dijual ke provinsi tetangga seperti Sumsel dan Lampung," katanya menirukan pedagang pengumpul tersebut.

Sebelum MTQN dibuka harga sayur mulai merangkak naik, setelah dibuka tadi malam harga sayur pagi ini cukup tinggi dan bahkan kekurangan stok, katanya.

Untuk harga cabai merah keriting dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 perkilogram, terong panjang dari Rp5.000 naik menjadi Rp10.000 perkilogram dan kacang buncis dari Rp8.000 naik menjadi Rp15.000 perkilogram.

Selain itu harga kentang dari Rp6.000 naik menjadi Rp12.000 ribu, dan sayur ikatan seperti pucuk singkong, daun limau rata-rata naik menjadi Rp4.000 dari sebelumnya Rp2.000 perikat.

Dengan adanya acara nasional tersebut berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat, baik rumah sewa, harga makanan maupun transportasi ojek dan angkutan kota. (Z005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010