Jakarta (ANTARA News) - Di sela-sela mengikuti jadwal sidang menteri luar negeri Organisasi Konperensi Islam (OKI) pada 6 Juni 2010 lalu, Menlu RI Marty Natalegawai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai bidang di KJRI Jeddah.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan lancarnya pelayanan yang diberikan KJRI kepada masyarakat Indonesia yang ada di wilayah kerja, sebut siaran pers KJRI Jeddah yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Sidak diawali dengan mengunjungi berbagai ruangan kerja para diplomat dilanjutkan ke pelayanan imigrasi dan wisma kasih sayang, yang saat itu sebanyak 116 TKW bermasalah sedang ditangani.

Konjen RI Jeddah Zakaria Anshar yang mendampingi Menlu menjelaskan bahwa selain memberikan pelayanan kekonsuleran rata-rata mencapai 150 orang per hari, KJRI Jeddah juga melakukan upaya jemput bola ke berbagai wilayah kerja dua minggu sekali.

Upaya tersebut menurutnya untuk mendekatkan pelayanan kepada warga Indonesia yang tinggal ratusan kilo meter dari kantor KJRI, selain juga untuk meningkatkan komunikasi dengan warga Indonesia, katanya.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman Gatot Abdullah Mansyur menjelaskan bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan antara RI dan Arab Saudi mengalami pertumbuhan sangat baik.

Gatot menyebutkan, hubungan dagang dari tahun 2005 hingga 2009 mengalami peningkatan rata-rata 8.9%. Pada tahun 2009 neraca perdagangan kedua negara mencapai USD 4.02 miliar, surplus untuk Arab Saudi sebesar $ 2.1 miliar.

Terkait dengan jumlah investasi Arab Saudi di Indonesia pada tahun 2009 mencapai $ 232 juta, ia menambahkan bahwa total kumulatif jumlah investasi Arab Saudi di Indonesia sejak tahun 1996 hingga 2005 mencapai $ 8.65 miliar.

Saudi Development Fund akan membangun proyek investasi di indonesia sebesar $ 70 juta untuk membangun rumah sakit universitas di Sumatra dengan sharing dari IDB sebesar $ 35 juta.

Dubes menegaskan bahwa belakangan ini kecenderungan peningkatan sangat positif terlebih lagi dengan adanya kunjungan menteri Pertanian dan rombongan pada 10 juni yang akan mengadakan bisnis dengan Arab Saudi.

Menlu berpesan hendaknya hubungan dengan Arab Saudi jangan hanya ditinjau dari segi agama saja dalam hal ini haji, namun lebih dari itu harus ditinjau dari berbagai segi mengingat posisi Arab Saudi sebagai salah satu anggota G 20.
(E001/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010