Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan melakukan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) sebanyak 20 persen pada tahun 2010 atau paling lambat awal 2011.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Ferederick Siahaan, di sela-sela rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa penawaran saham tersebut ditargetkan meraup dana sekitar Rp10 triliun.

"IPO PHE ini akan menjadi salah satu penawaran saham terbesar, setara dengan PT Telkom yang saat itu mencapai Rp10 triliun," katanya.

Selain PHE, lanjutnya, Pertamina juga merencanakan IPO dua anak perusahaan lainnya yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT Pertamina Gas (Pertagas).

"Jadi, ada tiga anak perusahaan di "upstream" akan "go public,"" katanya.

Menurut dia, hasil "go public" PHE akan digunakan membeli aset baik di dalam maupun luar negeri guna meningkatkan portofolio.

Dengan demikian, upaya Pertamina mencapai produksi migas sebesar satu juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/BOEPD) pada 2015 dapat tercapai.

"Kita harus akuisisi, tidak bisa dari organik saja," katanya.

Namun, Ferederick belum mau menyebutkan blok yang akan diakuisisi tersebut.

Hanya saja, lanjutnya, Pertamina telah mengalokasikan dana akuisisi Rp10,2 triliun pada 2010.

Pada tahun 2010, produksi migas Pertamina ditargetkan sebesar 432.000 BOEPD, 2011 475.300 BOEPD, 2012 498.200 BOEPD, 2013 ditargetkan 595.400 BOEPD, dan 2014 akan naik menjadi 702.900 BOEPD.

Sumbangan produksi migas Pertamina itu terbesar berasal dari PT Pertamina EP, selanjutnya PHE, dan terakhir antara lain dari lapangan akuisisi.

Sebagai contoh, produksi migas pada 2014 sebesar 702.900 BOEPD itu berasal dari Pertamina EP 353.400, PHE 175.200, Pertamina EP Cepu 74.300, serta merger dan akuisisi 100.000 barel.
(T.K007/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010