Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan tiga skenario mengenai tarif dasar listrik (TDL) sebagai bagian usulan asumsi subsidi listrik pada RAPBN 2011 yang berkisar Rp36,44 triliun hingga Rp50,81 triliun.

Menteri ESDM Darwin Saleh dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa subsidi listrik akan diprioritaskan bagi konsumen kurang mampu, yakni pelanggan 450-900 VA, sedang tarif lainnya ditetapkan bertahap sesuai biaya pokok penyediaan dan keekonomian.

Tiga skenario yang disiapkan pemerintah meliputi kemungkinan kenaikan TDL 15 persen dengan kebutuhan subsidi listrik Rp36,44 triliun hingga Rp38,09 triliun dan skenario kedua TDL naik 10 persen dengan kebutuhan subsidi lantara Rp40,65 triliun-Rp42,3 triliun.

Skenario terakhir adalah tidak ada kenaikan TDL sehingga kebutuhan subsidi membengkak menjadi Rp49,14 triliun hingga Rp50,81 triliun.

Darwin mengatakan, skenario itu disusun dengan asumsi TDL naik 10 persen per Juli 2010 dan harga minyak mentah Indonesia berkisar 80-85 dolar AS per barel.

Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM J Purwono mengatakan, TDL akan naik sebesar rata-rata 10 persen mulai Juli 2010.

"Prosentase kenaikan masing-masing pelanggan akan dibicarakan dengan DPR," katanya.

Dibahas pula dikenakan tidaknya kenaikan terhadap pelanggan berdaya 450-900 VA.

Pembahasan kenaikan TDL antara pemerintah dan DPR tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis (10/6).

Kenaikan TDL sebesar 10 persen mulai Juli 2010 sudah ditetapkan dalam UU APBN 2010.

(T.K007/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010