Lebak (ANTARA News) - Dinas Kesehataan Kabupaten Lebak, Banten, saat ini menaruh perhatian dan menangani secara khusus terhadap 1.028 balita yang menderita gizi buruk.

"Saat ini jumlah balita penderita gizi buruk sebanyak 1.028 anak, dan mereka mendapat perhatian serta penanganan khusus dari Dinas Kesehaan," kata Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Tata Sudita, di Lebak, Kamis.

Ia mengatakan pihaknya terus berupaya memberika pelayanan yang optimal kepada mereka agar derajat kesehatan serta berat badannya meningkat.

Menurut dia, penanganan terhadap balita penderita gizi buruk selain dengan merujuknya ke rumah sakit, juga dilakukan terhadap mereka apabila terserang penyakit penyerta, seperti paru-paru, TBC, diare, dan pheunomonia.

Selain itu, pihaknya juga rutin mengunjungi ke rumah balita penderita gizi buruk guna memberikan pelayanan klinik gizi melalui petugas di 28 puskesmas masing-masing wilayah.

Klinik gizi tersebut, kata dia tugasnya mengawasi, dan memantau perkembangan pertumbuhan balita penderita gizi buruk, termasuk kesehatan mereka.

Ia mengatakan selama dalam pengawasan klinik gizi, mereka mendapat pengobatan serta makanan tambahan berupa susu dan biskuit serta vitamin.

"Saya kira dengan klinik gizi itu tentu bisa meningkatkan derajat kesehatan mereka," katanya.

Menurut dia, ada berbagai faktor penyebab balita menderita gizi buruk, antara lain himpitan ekonomi keluarga sehingga keluarga mereka tidak mampu memberikan asupan gizi yang baik kepada anak-anaknya.

Selain itu, pola asuh yang salah akibat rendahnya pengetahuan orang tuanya tentang kesehatan anaknya.

Faktor lain, kata dia akibat budaya masyarakat yang menolak anaknya diberi makanan bergizi di antaranya ikan.

Oleh karena itu, pihaknya berharap penanganan gizi buruk bisa melibatkan semua komponen masyarakat, pemerintah, petugas kesehatan, dan swasta.

Selama ini, kata dia, penanganan gizi buruk terkesan hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan. "Kami meminta masyarakat juga peduli dalam penanganan gizi buruk itu," katanya.

Ia menyebutkan di Kabupaten Lebak saat ini terdapat 10 balita menderita gizi buruk yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Kondisi mereka mendekati marasmus, seperti perut buncit, pantat keriput, tulang iga terlihat, dan kurus.

"Ke-10 balita itu kami pantau terus pertumbuhan kesehatan dan berat badannya," katanya.

Sementara itu, Amin (3), salah seorang penderita gizi buruk, menurut orang tuanya, anak ini berat badannya sudah bertambah satu kilogram setelah mendapat penanganan dan pengobatan di Klinik Gizi Puskesmas Cibadak.

"Saat ini berat badan Amin enam kilogram, dari sebelumnya lima kilogram," kata orang tuanya. (MSR/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010