Pangkalpinang (ANTARA News) - Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung dilarang membawa telepon genggam (hendphone) ke sekolah untuk mengantisipasi penyebaran video mesum.

"Siswa SMP dilarang membawa handphone (HP) ke sekolah. Larangan ini berdasarkan kesepakatan dengan para kepala sekolah," kata Kabid Pendidikan Sekolah Menengah (PSM) Dinas Pendidkan Pangkalpinang, Ubaidi di Pangkalpinang, Jumat.

Hal itu dikemukakannya menyikapi kekuatiran menyebarnya video porno dari kalangan publik figur di negeri ini yang dapat merusak mental anak didik.

"Razia telepon seluler kami lakukan sejak lama, namun sekarang mulai dilakukan secara intensif," ujarnya.

Pihaknya juga sudah mengingatkan para kepala sekolah untuk terus mengawasi telepon genggam siswa yang dikuatirkan menyimpan video porno.

"Sejauh ini belum ditemukan adanya siswa yang menyimpan video porno di telepon genggam, namun tetap dilakukan razia secara intensif," ujarnya.

Menurut dia, jika ditemukan adanya siswa yang menyimpan video porno akan dipanggil orang tua dan siswa yang bersangkutan untuk diberi pembinaan.

"Siswa yang kedapatan menyimpan video porno di handphone langsung dipanggil dan dilakukan pembinaan," ujarnya.

Ia juga mengatakan, sejumlah SMA sudah melarang siswanya membawa handphone ke sekolah untuk mengantisipasi peredaran video porno tersebut.

"Memang untuk siswa SMA tidak dilarang membawa handphone ke sekolah, namun ada juga beberapa sekolah yang melarang," ujarnya.

Menurut dia, siswa SMA tidak dilarang membawa handphone ke sekolah karena sebagian dari mereka bisa menggunakan fasilitas internet dari handphone untuk mencari tugas yang diberikan gurunya.

"Namun server internet dari Dinas Pendidikan Pangkalpinang ke sejumlah sekolah, tetap kami awasi sehingga siswa tidak bisa leluasa membuka sejumlah situs," katanya.(*)
(T.KR-HDI/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010