Bandung (ANTARA News) - Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association 2010-2012 dalam Rapat Umum Anggota 2010 organisasi perusahaan penerbangan domestik itu.

Tidak hanya itu, kata Emirsyah kepada pers di Bandung, Jumat malam, Tengku Burhanuddin juga terpilih kembali sebagai Sekretaris Jenderal periode 2010-2012.

Pendatang baru untuk pengurus harian adalah Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal, Syafril Nasution yang juga CEO PT Indonesia Air Transport Tbk dan Ketua Bidang Penerbangan Tidak Berjadwal (carter) Bayu Sutanto yang juga Dirut PT Aviastar Mandiri.

Pada RUA 2010 ini, disepakati untuk menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi karena sebanyak 16 perusahaan penerbangan carter yang sebelumnya tergabung dalam Asosiasi Penerbangan Carter (IACA), bergabung ke INACA.

Selain itu, RUA juga mengusulkan dan memberi masukan kepada pemerintah dan pihak terkait sebanyak 12 item.

Salah satunya adalah perlunya pemerintah melindungi pasar penerbangan domestik yang dalam 10 tahun terakhir tumbuh signifikan, agar tidak dinikmati penerbangan asing, khususnya saat open sky 2015-2010.

"Kepentingan kita satu yakni agar kemampuan penerbangan domestik tangguh dalam persaingan domestik, regional dan internasional," kata Emirsyah.

Usulan lain yang cukup mendesak adalah perlunya pemerintah segera meningkatkan kapasitas bandara dan sarana pendukung lainnya seperti penambahan jam operasional bandara .

"Sejumlah bandara di Indonesia timur perlu ditambah jam operasionalnya. Jangan hanya buka mulai jam 6 pagi dan tutup jam 6 sore," katanya.

Perlunya tambahan jam operasional itu, tambah Emirsyah Satar, agar utilisasi pesawat rata-rata meningkat, misalnya untuk jenis pesawat berbadan sempit bisa 12 jam per hari.

"Jika hanya buka 12 jam per hari bandaranya, mana mungkin utilisasi itu bisa tercapai," katanya.

Menanggapi 12 item usulan perbaikan dari pengurus baru INACA 2010-2012 itu, Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S. Gumay, mengatakan, semua itu tantangan bersama.

"Ini bukan masalah, tetapi tantangan kita semua. Semuanya akan kita tampung dan segera dicarikan jalan keluar," kata Herry.(*)
(E008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010