Beijing (ANTARA News) - China sejauh ini telah mengevakuasi sekitar 200 warganya dari Kyrgyzstan dan dua pesawat tambahan akan dikirim ke seberang perbatasan Selasa, untuk membawa pulang warga lainnya, kata laporan media.

Dua pesawat carter membawa 195 warga China mendarat di Urumqi, ibu kota wilayah barat-jauh Xinjiang yang berbatasan dengan Kyrgyzstan, pada Selasa pagi, menurut kantor berita China, Xinhua.

Sekitar 600 warga China yang tinggal di kota Kyrgyzstan selatan, Osh -- tempat bentrokan antar etnis yang dilaporkan telah menewaskan hampir 140 orang - telah meminta diungsikan, kata kantor berita itu, mengutip para pejabat kementerian luar negeri.

Militer Kyrgyzstan menggunakan kendaraan lapis baja untuk mengangkut warga China ke bandara, kata surat kabar China Daily.

Dua pesawat lagi akan diberangkatkan ke Osh Selasa, kata media milik negara itu.Total lebih dari 7.000 warga China tinggal di wilayah Osh, menurut China Daily.

Kebanyakan dari mereka adalah pengusaha, namun beberapa di antara mereka pekerja konstruksi.

Sejauh ini, tidak ada warga China termasuk di antara yang tewas dan lebih dari 1.700 lainnya cedera dalam kerusuhan di Kyrgyzstan, tempat geng-geng suku Kyrgyz menyerang pertokoan dan rumah-rumah milik etnis Uzbekistan.

Puluhan ribu etnis Uzbekistan telah melarikan diri ke seberang perbatasan ke Uzbekistan.

Pihak berwenang di China telah menyerukan warga negara mereka yang tinggal di Kyrgyzstan agar tetap berada di dalam rumah mereka, setelah terdapat laporan bahwa usaha yang dimiliki warga China dijarah.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengecam aksi kerusuhan itu dan mendesak pemerintah setempat untuk kembali ke undang-undang dan peraturan di negara Asia Tengah itu.(H-AK/A023)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010