Beijing (ANTARA News/AFP) - Pemerintah-pemerintah di Asia telah mengevakuasi warga mereka dari Kyrgyzstan, Selasa, setelah beberapa hari bentrokan etnik mematikan di negara Asia tengah itu.

China, India, Pakistan dan Korea Selatan semuanya telah mengorganisir penerbangan untuk menolong warga mereka yang tinggal dan bekerja di bagian selatan negara yang menghadapi kesulitan itu setelah kekerasan yang menyebabkan 170 orang tewas.

Dua penerbangan carteran yang membawa 195 warga China telah mendarat Selasa pagi di Urumqi, ibukota wilayah Cinjinag, China barat laut, yang berbatasan dengan Kyrgyzstan, kata kementerian luar negeri di Beijing.

Pesawat ketiga China telah meninggalkan kota Osh di Kyrgyzstan selatan dan diperkirakan tiba di Urumqi Selasa malam, kata kantor berita negara Xinhua.

Sekitar 600 orang China yang tinggal di Osh telah minta evakuasi, kata Xinhua, mengutip beberapa pejabat kementerian luar negeri China.

Surat kabar China Daily melaporkan bahwa sekitar 7.000 warga China tinggal di wilayah Osh. Sebagian besar dari mereka pengusaha, tapi beberapa yang lain pekerja bangunan.

Sejauh ini, tidak ada orang China yang terhitung termasuk di antara 170 orang yang tewas dan hampir 1.800 orang yang terluka ketika geng-geng etnik Kyrgyz menyerang toko-toko dan rumah-rumah etnik Uzbek.

Puluhan ribu etnik Uzbek telah melarikan diri melintasi perbatasan ke Uzbekistan.

Pemerintah China telah minta warganya yang tinggal di Kyrgyzstan untuk tinggal di rumah mereka setelah ada laporan bahwa usaha milik orang China telah dijarah.

Pakistan juga telah menerbangkan pulang lebih dari 130 warga dan mahasiswa, Selasa, dan mengirim dengan segera pesawat militer yang sama untuk mengambil sejumlah warganya lagi.

Juru bicara kementerian luar negeri Abdul Basit menjelaskan pada AFP bahwa 134 warga Pakistan telah tiba dengan selamat di negara mereka dalam penerbangan pertama dan bahwa sekitar jumlah yang sama akan dipulangkan pada penerbangan kedua.

Jenasah seorang mahasiswa Pakistan yang tewas dalam kerusuhan di Osh akan berada dalam penerbangan kedua, kata seorang pejabat.

Sekitar 1.200 hingga 1.500 warga Pakistan, sebagian besar mahasiswa, tinggal di Kyrgyzstan.

Menurut India, negara itu akan mengevakuasi semua warganya dari bagian selatan Kyrgyzstan.

Sekitar 116 warga India -- sebagian besar mahasiswa -- telah diterbangkan dari kota Osh dan Jalalabad ke ibukota Bishkek yang relatif stabil dan akan tiba di India pada beberapa hari yang akan datang, kata kementerian luar negeri di New Delhi.

Kementerian itu menjelaskan dalam pernyataanya bahwa penerbangan itu diatur "dengan kerjasama aktif dan bantuan pemerintah Kyrgyzstan".

Sementara itu, Korea Selatan telah mengevakuasi 74 warga dari Osh, Senin, melalui penerbangan carteran.

Sekitar 100 warga Jepang tinggal di Bishkek, tapi tidak ada rencana untuk mengevakuasi mereka, kata seorang pejabat kementerian luar negeri. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010