Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menegaskan reformasi birokrasi yang dijalankan pemerintah bukan sekedar wacana atau kata-kata, tapi serius menjadi perhatian dan dijalankan.

"Reformasi birokrasi bukan hanya kata-kata tapi dijalankan dalam pemerintahan sekarang ini," kata Wapres Boediono saat memberikan arahan pada Rakerja Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Negara, di Istana Wapres Jakarta, Rabu.

Hadir dalam acara itu Mendagri Gamawan Fauzi, Menpan dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, serta Kepala BPKP Mardiasmo.

Wapres mengatakan pula bahwa pemerintah tidak mau mengobral kata-kata mengenai reformasi birokrasi tapi menjalankannya dengan nyata.

Menurut Boediono, pemerintah saat ini telah menyiapkan disain utama dan kerangka dasar atau "peta jalan "soal reformasi birokrasi yang akan menjadi pegangan untuk dijalankan.

"Ini akan menjadi program yang berorientasi menghasilkan dan akan terus diukur dan dimonitor," kata Wapres Boediono.

Diingatkan Wapres, reformasi birokrasi akan menjadi alat untuk menjalankan pemerintahan agar efektif dan bersih.

Dengan adanya reformasi birokrasi, kata Wapres, maka diharapkan tidak ada lagi kewenangan publik yang disalahgunakan oleh pejabat publik dalam arti luas.

"Reformasi birokrasi harus dimulai dari atas tidak bisa dimula dari bawah, semisal tukang ketik dan itu harus menjadi komitmen bersama," kata Boediono.

Wapres mengingatkan pula bahwa reformasi birokrasi harus dijalankan dan digerakkan secara bersama-sama dan dengan kecepatan yang disesuaikan kondisi.

"Harus menjadi komitmen bersama dan kalau tidak akan menjadi sia-sia saja," kata Wapres.
(A025/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010