Jakarta (ANTARA News) - Perempuan dengan tubuh yang terlalu gemuk memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk hamil tanpa rencana dibandingkan dengan banyak perempuan lain dengan berat yang sehat, kendati mereka jarang melakukan hubungan seks.

Dan pria yang bertubuh tambun lebih mungkin untuk terserang penyakit seks kendati mereka melakukannya dengan pasangan yang lebih sedikit, kata beberapa ilmuwan layaknya dikutip Reuters-Health, Rabu (16/6).

Dalam satu studi yang memperlihatkan betapa kegemukan dapat membahayakan kesehatan seks, beberapa ilmuwan Inggris dan Prancis juga mendapati perempuan yang sangat gemuk menghadapi kemungkinan yang lebih kecil untuk meminta saran kontrasepsi atau mengkonsumsi pil, dan pria yang bertubuh sangat gemuk lebih mungkin menderita disfungsi ereksi.

Sementara wabah kegemukan yang melanda banyak negara kaya dan jumlahnya perkirakan akan meningkat di negara berkembang, para ahli menyatakan dampak kesehatan masyarakat atas temuan itu sangat penting.

Di Amerika Serikat, misalnya, dua-pertiga orang dewasa kelebihan berat badan atau kegemukan.

"Dalam hal kesehatan masyarakat, studi ini memberi kecenderungan baru bagi pesan yang sudah dikenal: kegemukan bukan hanya dapat membahayakan kesehatan kelangsungan hidup tapi juga kehidupan seks anda," tulis Sandy Goldbeck-Wood, ahli dalam obat psikoseksual di Ipswich Hospital, Inggris, di dalam tajuk mengenai studi tersebut di British Medical Journal (BMJ).

Penelitian itu, yang dipimpin oleh Profesor Nathalie Bajos dari National Institute for Health and Medical Research (INSERM), Prancis, adalah studi besar pertama yang menyelidiki dampak menjadi kelebihan berat badan atau kegemukan pada aktivitas seks dan faktor lain seperti kepuasan seks, kehamilan tanpa rencana dan aborsi.

para penulis studi itu meneliti prilaku seksual 12.364 pria dan wanita yang berusia antara 18 dan 69 tahun di Prancis pada 2006. Sebanyak separuh dari mereka memiliki berat normal, dengan indeks massa tubuh (BMI) 18,5 sampai 25.

Sebanyak 2.500 dari mereka kelebihan berat badan, dengan BMI 25 sampai 30, dan sebanyak 750 dari mereka kegemukan, dengan BMI lebih dari 30.

Gangguan seks tak berkaitan dengan BMI pada perempuan, tapi perempuan yang kegemukan dan berusia di bawah 30 tahun memiliki kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengna perempuan normal untuk meminta saran kontrasepsi atau menggunakan kontrasepsi oral dan lebih mungkin untuk melapor bahwa mereka hamil di luar rencana.

Studi tersebut juga mendapati bahwa perempuan yang kegemukan menghadapi kemungkinan lima kali lebih besar untuk menemukan mitra mereka di Internet, dan lebih mungkin untuk memiliki pasangan yang juga tambun, dan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk memandang seks sebagai penting bagi keseimbangan kehidupan pribadi.

Bajos mengatakan tekanan sosial, penghargaan diri yang rendah dan keprihatinan mengenai gambaran tubuh mungkin membantu menjelaskan semua temuan itu.

Goldbeck-Wood mengatakan ada bukti bahwa para dokter menghadapi kesulitan untuk membahas masalah seks dan berat tubuh dengan pasien. Tetapi ia mengatakan mereka harus lebih siap untuk melakukannya.

"Kita perlu memahami lebih banyak mengenai bagaimana perasaan orang yang kegemukan mengenai kehidupan seks mereka, dan apa yang mengendalikan sikap dan prilaku yang diamati," kata Goldbeck-Wood.
(Uu.Rtr/C003/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010