New York (ANTARA News) - Pakar marketing kelas dunia Philip Kotler bersama pakar pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya pada awal pekan ini muncul di Chicago, Amerika Serikat, mempromosikan Indonesia dalam acara malam kesenian di Kellog School of Management, Northwestern University, Evanston.

Kedua sosok yang merupakan Duta Besar Indonesia untuk Pariwisata itu, sekaligus meluncurkan rencana pendirian Museum Marketing di Ubud, Bali, demikian menurut keterangan Konsulat Jenderal RI di Chicago, Jumat waktu setempat.

Dalam acara Malam Kesenian Indonesia yang digelar melalui kerja sama antara KJRI Chicago, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI serta MarkPlus Inc. itu, Kotler dan Hermawan juga meluncurkan buku "Marketing 3.0".

Di depan sekitar 120 tamu dari kalangan pakar marketing Amerika, akademisi, pejabat pemerintahan, mahasiswa pascasarjana, pengusaha dan undangan khusus dari Singapura, India, Dubai dan Indonesia, Philip Kotler memperkenalkan Indonesia dengan berbagai potensinya di bidang seni, budaya, pariwisata dan ekonomi.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah AS dan India, kata Kotler, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengalami kemajuan ekonomi yang pesat.

Menurut dia, kemajuan pesat beberapa tahun terakhir yang dicapai Indonesia itu tidak lepas dari keberhasilan Yudhoyono menjalankan "Marketing 3.0" yang berlandaskan prinsip 3 P, yaitu "profit" bermanfaat, "people", dan "planet".

Melalui 3 P, pemerintahan SBY dinilai berhasil membangun perekonomian yang bermanfaat, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta ramah lingkungan.

Adapun Hermawan Kartajaya dalam pemaparannya mengatakan bahwa Indonesia kini merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Asia.

Indonesia bahkan menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk sebagai anggota G-20 --kelompok 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia--.

Pada kesempatan itu, Kotler dan Hermawan meluncurkan buku "Marketing 3.0: from Product to Customers to the Human Spirit" hasil karya mereka beserta Iwan Setiawan.

Buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam 17 bahasa resmi, antara lain Indonesia, Brazil, Portugal, Polandia, Yunani, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan.

Selain meluncurkan buku "Marketing 3.0", Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya juga menyampaikan rencana pendirian "Museum Marketing", yang secara resmi akan dibuka pada bulan Mei 2011 mendatang di Ubud, Bali.

Museum tersebut akan menjadi museum marketing pertama di dunia yang dibangun di Indonesia dan akan menampilkan perusahaan-perusahaan Amerika yang dianggap sukses dalam menjalankan "Marketing 3.0", antara lain Mayo Clinics, SC Johnson, Timberland, Whole foods, dan The Body Shop.

Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya pada tahun 2009 dinobatkan sebagai "Duta Besar Indonesia untuk Pariwisata" oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, untuk membantu mempromosikan dan memasarkan potensi Indonesia kepada dunia.

Acara malam kesenian dimeriahkan dengan penampilan gamelan Jawa KJRI Chicago; tarian tradisional Indonesia yang dibawakan oleh para penari Indonesia dan Amerika binaan KJRI Chicago; serta acara Angklung Interaktif.

Saat Angklung Interaktif berlangsung dan dipandu oleh seniwati asal Bandung, Ika Widyasari, para tamu dilatih memainkan angklung dengan membawakan beberapa lagu, antara lain "the Prayer", "Over the Rainbow" dan Bengawan Solo.

Malam kesenian juga dimanfaatkan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago untuk menampilkan anjungan promosi produk Indonesia dengan memperkenalkan batik, kerajinan tangan dan sejumlah produk komoditi utama Indonesia, seperti kopi dan karet.(K-TNY/C004)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010