Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas (PT) Semen Gresik Tbk (SMGR) membagikan dividen sebesar 55 persen dari laba bersih pada 2009 atau sebesar Rp1,83 triliun setara dengan Rp308,45 per lembar saham.

Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto di Jakarta, Jumat mengatakan, total dividen tersebut dari laba bersih perseroan tahun 2009 yang mencapai Rp3,326 triliun.

"Dividen 55 persen dari laba bersih tahun 2009 per lembar saham Rp308,45 triliun," katanya menjelaskan.

Hingga akhir 2009, perusahaan pelat merah itu sudah mencatatkan pendapatan sebanyak Rp14,387 triliun.

Ia memaparkan sisa laba sebesar 41,65 persen atau Rpp1,38 triliun digunakan untuk cadangan umum perseroan, 1,50 persen (Rp49,9 miliar) untuk bina lingkungan pada 2010, dan sisanya 1,85 persen (61,5 miliar untuk program kemitraan pada 2010.

Sementara pada semester pertama 2010 SMGR memproyeksikan pertumbuhan laba bersih naik lebih dari 10 persen dibandingkan dengan keuntungan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami melihat pertumbuhan semester pertama di atas 10 persen untuk net profit," kata Dwi.

Pada semester pertama 2009, perseroan mencatat laba sebanyak Rp1,51 triliun. Dengan asumsi pertumbuhan laba mencapai 10 persen, maka laba bersih perseroan di semester pertama 2010 minimal sebesar Rp1,66 triliun.

Ia mengatakan, pada periode Januari hingga Mei 2010, perseroan telah menjual 6,4-6,9 juta ton semen. Pertumbuhan permintaan semen dalam negeri hingga bulan Mei mencapai 14 persen dibandingkan dengan angka pada semester pertama 2009.

Menurut Dwi, pertumbuhannya cukup tinggi karena pada 2009 kondisi pasar semen masih mencoba pulih akibat krisis ekonomi pada tahun sebelumnya.

Total permintaan semen nasional hingga bulan Mei mencapai 16 juta. Dari jumlah tersebut, perseroan sudah memenuhi permintaan semen sebanyak 6,9 juta.

"Biasanya kami bisa menangkap semua demand dalam negeri. Tapi karena ada dampak dari perbaikan peralatan akibat kerusakan gempa, jadi berkurang," katanya.

Ia mengatakan pertumbuhan permintaan semen terbesar di wilayah Kalimantan sebanyak 26 persen.

"Sementara untuk Indonesia bagian timur sebanyak 14-19 persen, Sumatera sebesar 13 persen dan Jawa sebanyak 12 persen," katanya. (*)

(T.KR-ZMF/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010