Wellington (ANTARA News/AFP) - Selandia Baru menolak usulan Australia bagi satu pasukan gabungan untuk melatih tentara Afghanistan karena kemungkinan akan menghadapi risiko yang tidak bisa diterima, kata Perdana menteri John Key.

Key, Rabu mengatakan mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd telah menghubunginya tahun lalu tentang satu kontingen gabungan untuk melatih tentara Afghanistan di provinsi selatan Uruzgan dan ia akhirnya menolakusulan itu sekitar enam pekan lalu.

Australia menginginkan 20 sampai 50 tentara Selandia Baru untuk membantu dalam peran pelatihan non tempur, katanya.

"Saya kira tindakan itu akan berisiko bagi prajurit kami... Saya rasa itu adalah berbahaya yang kita tidak inginkan terjadi," katanya kepada wartawan.

Selandia Baru memiliki satu tim rekonstruksi provinsi terdiri sekitar 140 personil di provinsi Bamiyan dan 71 personil pasukan elit Special Air Service (SAS) yang bertugas di negara yang porak poranda akibat perang itu.

Australia memiliki 1.550 tentara di Afghanistan, sebagian besar melatih calon tentara Afghanistan di Uruzgan. Sebagian besar dari 16 tentara Australia yang tewas juga terjadi di provinsi itu.(*)

(Uu.H-RN/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010